United Front PS-BDM

By Zeng Wei Jian

JurnalPatroliNews – Jakarta – Tampaknya Budiman Sujatmiko ngerti Dynastic cycle (朝代循環). Teori politik penting dalam Chinese history. Semua dinasti bangkit menguasai politik, ekonomi, dan budaya. Lalu moral corruption muncul. Decline. Melemah. Kehilangan “Mandat Langit”, dan Jatuh.

PDI-P mendekati masa akhir. Partai pariah di Era Orde Baru. Bangkit. Berkuasa 10 tahun. Kungfu Bu Mega: Pukul, cekik, rangkul. Korupsi moral. Internal dispute. Budiman Sujatmiko disingkirkan. Sistematis. Dibuang nyaleg ke Pacitan. Basis-nya di Cilacap. Gugur.

Arogansi partai. Presiden Jokowi dianggap sepele. Tikam. Batalkan Worldcup U-20. Permalukan di arena dunia. Walikota Gibran dipanggil menghadap Gubernur Ganjar. Beberapa saat setelah Presiden Jokowi ngumpulin 5 Ketua Partai minus PDI-P. Gibran “disandera”. Pesan politiknya: Jangan macem-macem, karier anakmu jadi harganya.

Ganjarist memang blo’on. Ga sadar. Tiap kali ada yang pake “Baju Ganjar”, garis-garis hitam putih, Baju Napi Yahudi, adalah pengingat abadi. Ganjar Pranowo tikam Presiden Jokowi dengan pake piso Timnas Israel. Hitam-Putih adalah acara Dedy Cobuzier. Setiap kali ingat si gundul, pasti ingat Podcast-nya. Ganjar Pranowo bilang suka nonton bokep. Salahnya di mana? Asli gelo. Rasanya ga ada Capres or Presiden yang suka nonton film porno.

Sekumpulan orang, Budiman’s haters, dan pendengki caci-maki. Hanya marah. Tanpa solusi. Saat Ibu Megawati ambil Pa Prabowo sebagai Cawapres-nya, mereka diem. Sewaktu Presiden Jokowi lantik Pa Prabowo masuk kabinet, mereka juga diem. Korban culik macam Aan Rusdianto & Faisol Reza terbuka dukung Pa Prabowo, mereka pun diem. Bahkan ada yang nuduh Budiman Sujatmiko sebagai “Trotskyist”. Ngawur betul cink.

Semua orang ngerasa pantas jadi hakim. Gila akut. Tanpa pembuktian. Pa Prabowo dinyatakan “guilty”. Padahal cuma ingin jadikan Ganjar “Bokep” Pranowo yang tuna prestasi sebagai president.

Komentar