Buntut Dugaan Penganiayaan Taruna Baru, Aktivis Minta Dirut PoltekPel Sulut Dicopot

JurnalPatroliNews – Minsel,- Nama besar Politeknik Pelayaran (PoltekPel) Sulawesi Utara tercoreng dengan dugaan kasus penganiayaan di kompleks kampus di Minahasa Selatan. Seorang taruna baru bernama Ridho Sukri T. Legi diduga dianiaya oleh tujuh taruna senior tanpa alasan jelas. Parahnya, insiden ini terjadi di masjid, tempat ibadah umat Islam yang berada di dalam kompleks PoltekPel.

Kejadian ini memunculkan pertanyaan tentang efektivitas pengawasan dan peran pimpinan dalam mencegah tindak kekerasan di lingkungan pendidikan tersebut.

Stenly Sendouw, Ketua Umum LP2KKNP, bersama Ormas Adat Brigade Nusa Utara dan aktivis anti-kekerasan, mengecam keras kejadian ini. Mereka menuntut agar Direktur PoltekPel, Capt. Detri Anwar, yang dianggap tidak mampu menerapkan sistem pengawasan yang memadai, segera dicopot dari jabatannya.

“Kami yang tergabung dalam LSM, Ormas Adat, dan Aktivis sangat mengecam peristiwa ini. Hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan pimpinan. Kami mendesak Dirjen Perhubungan Laut segera menonaktifkan direktur tersebut,” tegas Stenly.

Mereka berharap Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, segera mengambil tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Komentar