Universitas Paramadina Gelar Diskusi Hari Filsafat Sedunia 2024: Membahas Relevansi Filsafat dalam Era Kontemporer

Dr. Budhi Munawar-Rachman membahas peran filsafat dalam menghadapi transformasi digital. Menurutnya, filsafat berfungsi sebagai kerangka kritis untuk memahami dampak teknologi terhadap manusia, menganalisis isu privasi, dan mengarahkan inovasi teknologi menuju tujuan yang humanistik.
“Filsafat harus mempertahankan wataknya sebagai ilmu kritis yang ‘menggonggong’ terhadap perubahan zaman. Kita memerlukan filsafat untuk menilai ulang metode tradisional memperoleh pengetahuan dan memahami isu-isu etis seperti privasi dan kecerdasan buatan,” tutur Budhi.

Dr. M. Subhi-Ibrahim menutup diskusi dengan menyoroti pentingnya mengembalikan filsafat ke esensinya sebagai philosophia, yaitu cinta kebijaksanaan. Ia menekankan pentingnya hubungan antara pengetahuan dan kehidupan sehari-hari, sebagaimana yang dicontohkan pada masa klasik.

“Filsafat tidak boleh kehilangan marwahnya. Sebagai philosophia, filsafat harus menjadi titik awal untuk memahami kehidupan dan titik akhir untuk menemukan kebijaksanaan dalam menghadapi realitas,” ujar Subhi-Ibrahim.

Diskusi ini memberikan perspektif segar bahwa filsafat tidak mati, melainkan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan daya kritisnya, filsafat tetap relevan dalam memberikan solusi atas krisis multidimensional yang melanda peradaban modern, termasuk ancaman ekologis, konflik global, dan disrupsi teknologi.

Acara ini menjadi momen refleksi penting bagi para akademisi, praktisi, dan masyarakat umum untuk memahami peran filsafat dalam menjawab tantangan era kontemporer.

Komentar