JurnalPatroliNews – Jakarta, – Nama Anies Baswedan dipastikan tersingkir dari dukungan kalangan buruh yang tergabung dalam Partai Buruh yang punya anggota sampai 10 juta orang. Padahal, nama Anies sempat masuk ke dalam bursa Capres pilihan Partai Buruh dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Februari 2023 lalu.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut keputusan mengeliminasi nama Anies diambil setelah melalui proses panjang, diantaranya yakni proses pencermatan hingga rapat presidium pada tanggal 11 September 2023 lalu.
“Dari masa pencermatan, nama Anies dieliminasi oleh rapat presidium berdasar organ struktur partai dan organ pendiri partai. kalau organ struktur lebih ke pengurusan dan KTA, Organ pendiri lebih ke serikat buruh petani,” kata Said Iqbal dalam konpers di kantornya, Rabu lalu seperti ditulis Sabtu (16/9/2023).
Salah satu alasan dicabutnya dukungan terhadap Anies karena Said Iqbal menyebut salah satu tim sukses Anies yakni Sudirman Said coba mengintervensi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
“Sikap Sudirman said yang mengobok-obok KSPI rupanya berpengaruh negatif di internal KSPI dan FSPMI sebagai salah satu unsur pendiri partai buruh, sehingga tereliminasi, ditarik dukungannya, jadi Anies Baswedan ngga mungkin dipilih oleh partai buruh, gak mungkin,” sebutnya.
Lebih lanjut, alasan kedua menarik dukungan terhadap Anies karena kawan-kawan buruh berpendapat bahwa sosok ini tidak amanah.
“Belum capres aja sudah gak amanah, kawan seiring sejalan ditusuk dari belakang, itu belum jadi presiden apalagi jadi presiden, jadi melebihi petugas partai, sepertinya karyawan partai. Anies Baswedan ini ‘karyawan partai’, tergantung majikan partainya atau pengusaha partai. ini joke yang berkembang di kawan buruh. Apalagi jadi presiden, janji tinggal janji. 1000 janji bisa dibuat semanis apapun. Teman ditusuk dari belakang, apalagi rakyat. Itu menurut buruh,” sebut Said Iqbal.
Komentar