13 Nama Bakal Ikut Tes Anggota BPK, Ada Anak Ketua Komisi XI DPR, Ini Sosoknya!

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia akan mulai menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan RI masa jabatan 2023-2028.

Berdasarkan jadwal yang diperoleh rekan media, fit and proper test akan digelar di ruang rapat Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/5/2023) dan berakhir pada Rabu (31/5/2023).

Sekadar catatan, terdapat 13 nama yang akan berpartisipasi dalam fit and proper test. Mereka antara lain Cris Kuntadi selaku Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Pendidikan Pelatihan BPK RI periode 2010-2014 dan Staf Ahli Menteri Perhubungan pada periode 2017-2021.

Kemudian Deputi Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan, Kementerian PPN/Bappenas Slamet Soedarsono, mantan Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan Dumoly Pardede, dan Komisaris Utama di Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi Dewi Yustisiana.

Khusus untuk Dewi, dia merupakan anak dari Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir. Dewi juga merupakan adik dari mantan Ketua BPK Agung Firman Sampurna dan Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Wahyu Sanjaya.

Dikutip dari situs resmi Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi, Dewi merupakan lulusan Sarjana Ilmu Hukum dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1999. Dia melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia pada tahun 2002 dengan gelar Magister Notaris.

Perempuan kelahiran tahun 1978 ini memulai kariernya di Putra Sumber Utama Timber tahun 2005-2007. Kemudian, pada tahun 2007-2019 Dewi bekerja di PT Shell Indonesia.

Setelah dua belas tahun berkarier, Dewi dipercaya sebagai Komisaris Independen PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Periode 2019-2020. Berbekal dengan serangkaian pengalaman dan kepemimpinannya, dia diberikan tanggung jawab sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Lubricants sejak 2020-2022.

Komentar