JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan keyakinannya bahwa rampungnya perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) akan membawa angin segar bagi perdagangan dan investasi nasional.
Dalam konferensi pers daring pada Sabtu, 7 Juni 2025, Airlangga menekankan bahwa kesepakatan tersebut akan memperkuat posisi Indonesia di panggung ekonomi global, sekaligus membuka akses yang lebih luas terhadap pasar Eropa.
“Kesetaraan posisi antar negara menjadi fondasi penting. Selama ini, produk kita harus bersaing dengan tarif tinggi, sementara negara seperti Vietnam telah menikmati tarif lebih rendah. Dampaknya, ekspor Vietnam ke Eropa lebih unggul dari Indonesia. Kini, kondisi ini bisa mulai berubah,” ujar Airlangga.
Menurutnya, penyelesaian IEU-CEPA tak hanya membuka peluang ekspor yang lebih besar, tapi juga berpotensi menarik minat investasi dari negara-negara Eropa. Regulasi Indonesia yang kini lebih terstandarisasi diharapkan memberi kepercayaan kepada investor asing.
“Lewat perjanjian ini, Eropa bisa melihat Indonesia sebagai mitra yang sejajar. Hal ini akan memperkuat citra Indonesia sebagai negara dengan kebijakan yang sejalan dengan standar global,” lanjutnya.
Airlangga mengutip berbagai kajian yang menyebut bahwa perjanjian ini bisa memicu lonjakan ekspor nasional secara signifikan. Ia menyebut bahwa dengan penghapusan hingga 80% tarif bea masuk dan diangkatnya sejumlah hambatan non-tarif, Indonesia bisa mencatat kenaikan ekspor hingga lebih dari 50% dalam 3–4 tahun ke depan.
“Dengan tarif nol persen, tentu peluang produk kita untuk bersaing di pasar Eropa menjadi jauh lebih besar,” imbuhnya.
Airlangga juga menyampaikan bahwa sektor industri padat karya akan menjadi salah satu prioritas dalam implementasi kesepakatan ini. Produk-produk seperti alas kaki, tekstil, garmen, dan hasil laut menjadi andalan Indonesia yang diharapkan mendapatkan akses maksimal di pasar Eropa.
“Industri padat karya menjadi fokus utama kita. Produk-produk seperti sepatu, tekstil, dan perikanan sangat penting untuk dibukakan pintunya selebar mungkin,” katanya.
Mengenai hambatan perdagangan yang selama ini menjadi tantangan, terutama terkait kelapa sawit dan isu keberlanjutan, Airlangga mengungkapkan bahwa telah ada kemajuan signifikan.
“Salah satu hambatan utama adalah isu kelapa sawit. Tapi kini telah ada komitmen untuk memberi perhatian khusus terhadap komoditas tersebut. Kita juga sudah siap dengan mekanisme pelacakan dan keberlanjutan produk kehutanan,” jelasnya.
Ia menyimpulkan bahwa kesepakatan IEU-CEPA akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat perekonomian nasional, mendorong ekspor, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat posisi industri nasional di pasar internasional.
Komentar