Program pemberdayaan aset tidak berwujud telah membantu masyarakat dan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dalam mengakses layanan keuangan formal. Inovasi teknologi dalam sistem pembayaran, seperti QRIS, telah diadopsi oleh lebih dari 45 juta pengguna, dan uang elektronik telah digunakan oleh sekitar 156,4 juta orang.
Bantuan pemerintah yang disalurkan melalui metode non-tunai atau e-wallet juga turut mendukung inklusi keuangan. Misalnya, Program Keluarga Harapan (PKH) menjangkau 9,16 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), program Prakerja dengan lebih dari 18 juta peserta, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah mencakup lebih dari 43 juta debitur dengan total penyaluran kredit Rp449 triliun, Kartu Tani untuk 10,69 juta petani, dan KIP Kuliah yang telah disalurkan kepada 666,7 ribu mahasiswa.
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Non Tunai serta program transaksi non-tunai pada layanan pemerintah juga berperan penting dalam mendukung inklusi keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Tahun depan surveinya bisa dilakukan keseluruhan, jadi semua produk yang disurvei bukan hanya yang di bawah OJK saja, tapi juga program pemerintah lainnya,” tutup Airlangga yang juga Ketua Harian DNKI.Â
Komentar