Budiman Merapat ke Prabowo, Ultimatum PDIP! Mundur Atau Dipecat….?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Aksi Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko deklarasi dukung bacapres Prabowo Subianto berbuntut panjang. Budiman mendapat ultimatum dari PDIP ‘mundur atau dipecat’ terkait hal itu.

PDIP memastikan pihaknya akan memberikan sanksi tegas ke Budiman. Sanksi itu akan diputuskan hari ini.

Untuk diketahui, Budiman dan Prabowo Subianto resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu). Prabowo dan Budiman menandatangani pembentukan relawan dan saling memakaikan jaket.

Penandatanganan deklarasi dilakukan usai Budiman memberikan pidatonya. Dalam pidatonya, dia menyebut dirinya sebagai orang yang berani menempuh risiko.

“Saya biasa mengambil risiko apapun hari ini saya katakan Budiman Sudjatmiko ingin menitipkan kepada Pak Prabowo Subianto jika insyaallah atas kehendak Allah Pak Prabowo jadi Presiden ke-8 Indonesia, tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi mengembangkan, BUMDes, meningkatkan jaminan sosial. Tolong cerdaskan kehidupan bangsa dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Budiman di saat deklarasi relawan di Semarang, Jumat (18/8/2023) seperti dilansir rekan media.

Budiman mengaku terinspirasi oleh Prabowo usai membaca buku Paradoks Indonesia yang diberikan dan ditulis langsung Prabowo. Dia mengaku cinta akan isi pikiran Prabowo.

“Dulu terpaksa kita ada yang berbeda tapi setelah 25 tahun saya terinspirasi setelah saya membaca buku Paradoks Indonesia yang diberikan oleh Pak Prabowo dan ditulis oleh Pak Prabowo,” ujarnya.

Diultimatum PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mulanya menyebut kubu pro-Prabowo telah melakukan pembajakan terhadap kadernya, Budiman. Menurutnya, kubu Prabowo justru membuktikan ketidakpercayaan diri dalam menghadapi Pilpres 2024.

“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera,” kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur

“Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan,” lanjut Hasto.

Komentar