Ganjar Ditegur Terbuka, Mega Tidak Ingin Posisi Puan Maharani untuk 2024 Diganggu

JurnalPatroliNews Jakarta -Sentilan Megawati Soekarnoputri hingga banyaknya baliho Puan Maharani dianggap sebagai sebuah pesan agar tidak ada yang berani menganggu nominasi pasangan presiden yang telah dipilih PDI Perjuangan.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi adanya sentilan Megawati kepada Ganjar Pranowo dan banyaknya muncul baliho Puan Maharani.

“‘Sentilan’ Mega ke Ganjar seperti iklan rokok, dan kental anasir politisnya,” ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/8).

Secara tidak langsung kata Satyo, Mega tengah memberikan pesan kepada siapapun, khususnya kepada Ganjar yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah untuk nurut atas arahan dari DPP PDIP.

“Mungkin saja Mega secara tidak langsung mau bilang, ‘kamu harus nurut, jika tidak mungkin saja banjir rob akan meluas bukan hanya di Semarang yang pusat kota pemerintahan tetapi Kantor Gubernur’,” kata Satyo.

Apalagi kata Satyo, di beberapa daerah juga turut diramaikan dengan baliho Puan Maharani. Hal itu semakin menunjukkan pesan yang kuat dari Ketua Umum (Ketum) PDIP.

“Banyaknya baliho Puan bisa diartikan bahwa nominasinya jangan coba-coba di ‘goyang’ oleh nominator lainnya,” pungkas Satyo.

Teguran disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar Pranowo.

Teguran disampaikan saat acara pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual, Rabu (4/7).

Mega mengaku sudah mengingatkan Ganjar soal tata kelola Pelabuhan Semarang serta potensi banjir rob. Peringatan tersebut bahkan telah disampaikan jauh-jauh hari sebelum Ganjar dilantik sebagai Gubernur Jateng.

“Dari awal kamu (Ganjar) saya jadikan (dicalonkan) Gubernur Jawa Tengah, kamu sudah pernah saya omongi urusan pelabuhan Semarang dan sebagainya,” kata Mega dikutip dari channel YouTube PDI Perjuangan, Kamis (5/8).

Potensi banjir rob di Jawa Tengah penting untuk dicarikan solusi.

“Gimana tuh Semarang. Karena saya bilang, mengko yen wes enek rob nangis (nanti kalau sudah ada banjir rob nangis),” tambah Mega.

Komentar