Megawati, SBY, Jokowi dan Prabowo: Sketsa Transisi dan Relasi Kekuasaan di Indonesia

Era Partai Demokrat (SBY) ditandai dengan dipenjaranya Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Tidak ada yang kebal hukum, walaupun ia seorang Ketua Umum Parpol berkuasa saat itu. Ia divonis Pengadilan Tipikor penjara 8 tahun pada 2014.

Event yang tidak terlupakan juga adalah Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang diselenggarakan pada bulan Agustus 2013. Konvensi untuk menentukan siapa yang akan diusung oleh Partai Demokrat dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014.

Lalu dibentuklah Komite Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat pada tanggal 11 Agustus 2013. Waktu itu ada 11 kandidat, mereka adalah: Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo dan Sinyo Harry Sarundajang.

Pada tanggal 16 Mei 2014, Partai Demokrat mengumumkan bahwa konvensi ini telah dimenangkan oleh Dahlan Iskan. Menurut Maftuh Basyuni (Ketua Panitia Konvensi) pemenang dipilih berdasarkan hasil survey elektabilitas para peserta. Namun Dahlan Iskan tidak jadi diusung oleh Partai Demokrat karena partai ini gagal memperoleh cukup suara untuk dapat mengusung calon sendiri (minimal 20% kursi parlemen atau 25% suara rakyat).

Meskipun pada awalnya bersikap “netral”, Partai Demokrat pada akhirnya memutuskan untuk mendukung paslon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Gerindra-PAN) pada tanggal 30 Juni 2014 untuk menghadapi paslon Jokowi-JK (PDIP-Golkar).

Transisi SBY ke Jokowi secara politis-prosedural berjalan tertib dan lancar, namun tim kerja Jokowi-JK mesti memulai pemerintahannya dengan berjibaku. Transisi dari segi manajerial menghadapi banyak tantangan. Semua tahu itu.

Masa kepresidenan Jokowi 2014-2024, selama dua periode. Periode pertama (2014-2019) berpasangan dengan JK, dan periode kedua 2019-2024 berpasangan dengan Prof. Ma’ruf Amin. Setelah berhadapan dengan Prabowo-Hatta Rajasa di periode pertama, di periode kedua kembali berhadapan dengan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Di periode pertama pemerintahannya, Jokowi sempat digerecoki kelompok fundamentalis 212. Juga di DPR yang dalam periode 2014-2019 dijabat oleh paket pimpinan yang diusung oleh Koalisi Merah Putih yaitu Setya Novanto (Golkar) sebagai ketua, dan 4 orang wakil ketua yaitu Fadli Zon (Gerindra), Agus Hermanto (Demokrat), Taufik Kurniawan (PAN), dan Fahri Hamzah (PKS). Tapi sejak 15 Januari 2018, Ketua DPR dijabat oleh Bambang Soesatyo menggantikan posisi Setya Novanto yang masuk penjara. Lagi-lagi Ketua Umum parpol masuk penjara.

Komentar