Lalu pemilik kegiatan memenuhi anggaran kebutuhan yang akan digunakan untuk mensukseskan acaranya. Timses sudah memiliki ‘pos- pos’ anggaran sesuai dengan tupoksi atau agenda yang hendak dicapai, demi meraih kesuksesan seperti yang ditetapkan ‘pemilik’ atau bisa juga Timses diberikan kewenangan dan kesempatan untuk mencari dukungan lain, “beber Silaen.
Organ- organ Relawan itu memiliki semangat yang tinggi untuk berjuang meskipun tak digaji atau menerima upah sesuai dengan kinerjanya. Ada pameo dikalangan aktivis kalau relawan makmur maka timses lebih sejahtera, sebaliknya kalau relawan terseok- seok maka Timses belum tentu demikian, “jelas mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
Meskipun Relawan tidak semua memiliki sense of belonging yang sama, tergantung pada niat masing- masing relawan. Artinya tidak bisa dipukul sama rata, demikian juga Timses ada saja yang bermain ‘dua kaki’ karena bagian dari kelompok elite. Hal demikian tidak bisa terjadi dengan Relawan, kenapa? karena Relawan itu basisnya adalah kepercayaan ‘personal’ yang ikut bergabung di organ relawan tersebut, tapi ada saja yang ‘tergoda’, lalu putar haluan, “tutur Silaen.
Jadi kajian ini, menurut Silaen adalah hasil dari keterlibatan dalam pemenangan atau suksesi calon pimpinan ormas, misalnya Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Kagang Indonesia (Kadin Indonesia) dan termasuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), sebenarnya masih banyak, tapi saya ambil contoh tiga ini saja, “ucapnya.
Jadi relawan itu basic-nya karena tingginya kecintaan terhadap sosok atau figur yang dianggap mampu memimpin, mengatur, membagi ‘kue kekuasaan’ dengan adil sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan calon pemimpin yang didukung tersebut.
Jadi masing- masing Timses dan relawan itu, tentu saja ada yang bekerja dengan hati dan ada juga karena diminta sebagai ‘panitia pelaksana’ untuk menyusun rencana, mengatur permainan serta mengeksekusi setiap goals yang sudah matang. Timses dan relawan sama- sama memiliki kelemahan dan kelebihan dan itu tergantung pada leader ditingkat atas, sejauh mana keterlibatan dan intensitasnya, “tandas Silaen.
Komentar