Example floating
Example floating
Politik

Pengamat: Membajak Tokoh Politik? Belum Tentu Dapat Merebut Suara Pemilih Lokal, ini Penjelasannya!

Beno
×

Pengamat: Membajak Tokoh Politik? Belum Tentu Dapat Merebut Suara Pemilih Lokal, ini Penjelasannya!

Sebarkan artikel ini
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen

JurnalPatroliNews – Jakarta – Bahwa satu tokoh politik pusat, misalnyadehpresidenlah belum tentu bisa mempengaruhi (meng- grab) pilihan warga lokal secara ‘mayoritas’, seperti daerah Sumatera Barat dan seterusnya tetap saja pusat tidak bisa berbuat banyak dengan pengaruh elite tokoh politik daerah atau lokalnya.

Pengamat Politik Samuel F. Silaen katakan, “Suara pemilih partai politik untuk Capres tidak bisa hanya diatur lewat gerbong ‘koalisi’ tok. Partai politik selain menang Capres- cawapres yang tidak kalah penting juga menang ditingkat parlemen Pusat dan Daerah. Kita sering mendengar dan melihat keputusan koalisi partai politik pusat tak didukung oleh basisnya ditingkat lokal atau daerah tertentu, karena berseberangan dengan kekuatan politik lokal.

Artinya soal pilihan suara konstituen untuk tingkat nasional (DPR RI) lebih dititik-beratkan pada tokoh- tokoh yang ‘menasional’ beda halnya ditingkat lokal atau wilayah diserahkan kepada tokoh elit lokal itu sendiri. UntukPilpres tidak bisa hanya dimenangi oleh hanya kekuatan partai politik tapi harus berikut figur capres, ujung tombaknya aleg atau caleg ditempat yang bersangkutan sangat berperan penting, “jelas Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta (28/09).

Perlu diketahui bahwa basis ‘konstituen’ itu dirawat oleh tokoh elit lokal contohnya Anggota Legislatif (Aleg) dan tokoh masyarakat. Jika melawan arus ‘bawah’ hanya karena koalisi capres maka takutnya Caleg yang bersangkutan tidak lolos ke legislatif dimana dia berjibaku. Ini tergantung pada adat istiadat dan kekerabatan suku diwilayah tersebut, “ungkap mantan tenaga ahli fraksi DPR RI 2004- 2009 itu.

Caleg dilokal/ daerah tersebut lebih fokus pada keterpilihan dirinya, apalagi bila koalisi partai politik ditingkat nasional (pusat) tidak sama dengan kekuatan basis politik lokal. Kata kasarnya koalisi Capres partai politik dipusat tidak sama dengan kondisi politik lokal maka tentu menyulitkan caleg yang bertarung dilokal tersebut demikian sebaliknya, “beber mantan fungsionaris DPP KNPI itu.

Maka pilihan caleg seperti simalakama, fokus pemenangan capres atau amankan posisi Calegnya! Oleh karena daerah tertentu yang basis kepentingan politiknya tidak serta merta bisa sama dengan koalisi partai politik ditingkat pusat, bila sama maka menguntungkan caleg ditingkat lokal atau daerah tersebut, “sebut Silaen.

Penulis: SILAENEditor: BENO
Example 120x600