Popularitas dan Citra Bobby Nasution Naikan Elektabilitasnya ke 62 Persen!

Oleh: Andre Vincent Wenas

Dua surveyor yang kita lihat, yaitu Indikator Politik dan Litbang Kompas, keduanya kita anggap kredibel. Artinya layak kita kasih kredit, alias bolehlah dipercaya.

Kita pahami, dalam kontestasi Pillkada banyak lembaga survey bertebaran dan siap dengan hasil survey sesuai pesanan. Jadi harus hati-hati.

Pasangan calon Bobby Nasution dan Surya (nomor urut 1) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini menggapai tingkat elektabilitas sebesar 62 persen (menurut Indikator Politik, dirilis 8 November 2024). Jadi sudah 12 persen diatas batas ambang psikologis 50 persen.

Sementara menurut Litbang Kompas (dirilis 6 November 2024) tingkat elektabilitas Bobby-Surya 44,9 persen. Dengan catatan paslon ini dianggap lebih mewakili identitas sosial masyarakat Sumatera Utara ketimbang paslon saingannya.

Parpol pengusung Bobby-Surya dan jumlah kursinya di DPRD Provinsi Sumatera Utara adalah Gerindra (13 kursi), Golkar (22 kursi), Nasdem (12 kursi), PKS (10 kursi), PAN (6 kursi), Demokrat (5 kursi), PKB (4 kursi) dan PPP (1 kursi). Parpol pendukungnya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Total ada 9 partai politik di belakang Bobby Nasution.

Kalau menurut Prof. Burhan Muhtadi Direktur Eksekutif Indikator Politik faktor keunggulan Bobby Nasution adalah popularitas serta faktor citra personalnya yang positif. Ini layak kita perhatikan, dalam hal konteks persaingan (kontestasi) tentu bersifat relatif terhadap figur saingannya. Keunggulan dari segi popularitasnya dengan persentase adalah 79,2 persen.

Sedangkan menurut Litbang Kompas, popularitas paslon Edy-Hasan adalah 70,5 persen.

Sementara elektabilitas Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala (nomor urut 2) diusung oleh PDI Perjuangan dan Hanura memperoleh 29,1 persen, menurut surveynya Indikator Politik.

Sedangkan menurut survey Litbang Kompas elektabilitas Edy-Hasan cuma berada di kisaran 28 persen. Jauh tertinggal.

Komentar