Santai dan Santuy, Politik Gembira ala Kaesang, tapi Kalau Korupsi Bakal “Disembelih”

JurnalPatroliNews – Jakarta – PARTAI politik milenial yang membingungkan parpol lain. Ya wajar saja. Fakta politiknya Kaesang Pangarep sudah jadi ketua umum PSI. Mau kasih komentar apa pun, faktanya tak akan berubah. Dan realitas politik di PSI ini yang bakal mewarnai peta politik Indonesia sejak 2023 ini dan seterusnya. Fakta ini nampaknya tak terbantahkan.

Hampir semua komentar berparadigma parpol konvensional. Bahwa “proses kaderisasi” di PSI ini nggak jalan. Terhadap hal ini Kaesang dan para petinggi PSI pun menjawab enteng: Ya kami siap salah, mohon nasehatnya! Lalu mereka move on dengan langkah-langkah selanjutnya.

Tapi tak lama kemudian PSI malah memperkenalkan beberapa anak muda yang baru login (istilah di PSI untuk kader yang baru masuk). Plus sekitar 13 ribu lebih kader yang baru masuk setelah Kaesang didapuk jadi ketum.

Pengamat politik dari Indo Barometer M.Qodari berpandangan lain, dia bilang PSI ini seperti perusahaan start-up. Penuh inovasi. Pendeknya dianggap nyeleneh dan berani. Sulit dipahami karena memang tak ada contohnya. Dua hari jadi anggota lalu didapuk jadi ketum parpol, ya bisa dan boleh saja di PSI. Di parpol lain itu hal yang mustahil.

Nampaknya PSI membaca realitas politiknya dengan jujur. Tidak terbelenggu dengan paradigma maupun apa kata orang lain. Seminggu jadi ketum sudah bikin jagad perpolitikan nasional geger.

Padahal Kaesang bilang santai dan santuy saja. Rupanya santai dan santuy itu dalam hal interaksi dengan parpol lain atau sesama politisi. Artinya jangan tegang-tegang, nggak usah saling caci dan mencela, jangan memfitnah, tak usah tebar hoaks dan sejenisnya. Hubungan itu yang asik-asik saja, yang santai dan santuy.

Komentar