Surya Paloh Kirim Signal Keras! Apel Siaga Perubahan NasDem Tidak Undang Jokowi

Inilah helatan Nasdem memperlihatkan kekuatannya sebagai partai politik dengan kebesarannya. Inilah suara Nasdem memposisikan diri terang-terangan berseberangan dengan rezim Jokowi, meski masih menyisakan 2 kadernya dalam kabinet Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Konon 2 kader itu juga akan dicopot dengan cara “diusir” dengan ditersangkakan dalam kasus korupsi, menyusul Sekjen Nasdem Johnny G. Plate yang ditersangkakan pada kasus Base Transceiver Station (BTS).

Nasdem seperti memperlihatkan sikap politiknya terang-terangan berhadap-berhadapan dengan rezim Jokowi. Sebuah penegasan dan sekaligus peneguhan sikap suara perubahan vs keberlanjutan.

Suara Perubahan disimbolkan pada Anies Baswedan Bacapres yang diusung 3 partai, Nasdem, Demokrat dan PKS dalam KPP.

Sedang suara keberlanjutan, dan itu meneruskan kerja Jokowi, itu pilihan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Dua kandidat yang berebut di- endorse Jokowi dengan konsep cawe-cawe , dan itu ikut bermain dan seterusnya.

Surya Paloh dan itu Nasdem jelas bersimpangan jalan dengan Presiden Jokowi, itu diawali sejak deklarasi Anies Baswedan sebagai Bacapres nya. Sejak itu Nasdem “dipaksa” untuk melepas atau membatalkan pencapresan Anies, dan Nasdem pantang jilat ludah sendiri yang sudah ditumpahkan.

Karenanya, Nasdem dibuat sulit dengan berbagai cara memainkan alat kekuasaan. Konsekuensi Nasdem sudah tidak dianggap lagi ada dalam koalisi Presiden Jokowi.

Apel Siaga Perubahan Nasdem dengan tidak mengundang Presiden Jokowi, itu jelas upaya menampar Jokowi dengan sekerasnya. Memang sudah waktunya Nasdem bersikap kritis melawan dengan cara yang dimungkinkan. Dan, Apel Siaga Perubahan Nasdem ini bisa disebut langkah mantap penyikapan sikap di mana Nasdem saat ini memposisikan dirinya. 

Komentar