JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dinilai memiliki potensi besar untuk tampil sebagai tokoh perdamaian global di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Pandangan ini disampaikan oleh pendiri Citra Institute, Yusak Farchan.
Sebagai salah satu pemimpin berpengaruh di kawasan Asia Tenggara, Prabowo disebut memiliki peran strategis dalam menengahi konflik internasional yang kian memanas. Menurut Yusak, sinyal kuat itu terlihat dari sikap Indonesia dalam forum internasional di Rusia belum lama ini, di mana Prabowo menyampaikan posisi tegas menolak keterlibatan dalam blok geopolitik mana pun.
“Komitmen Indonesia terhadap prinsip non-blok yang ditegaskan oleh Presiden Prabowo di hadapan forum global di Rusia menunjukkan arah politik luar negeri kita yang bijak dan moderat,” ungkap Yusak, Rabu, 26 Juni 2025.
Yusak, yang juga tengah menempuh program doktoral ilmu politik di Universitas Nasional (UNAS), menilai bahwa pendekatan Prabowo tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk kampanye diam-diam untuk perdamaian dunia.
“Selain tidak menguntungkan bila Indonesia terseret langsung dalam konflik Iran-Israel, melalui jalur diplomasi ASEAN, Prabowo bisa memainkan peran penting dalam mendorong inisiatif gencatan senjata,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika Indonesia bersama negara-negara ASEAN aktif menyuarakan perdamaian dan mengutuk pelanggaran hukum internasional, khususnya oleh Israel, maka hal itu akan memperkuat posisi kawasan sebagai kekuatan moral dunia.
“Jika Prabowo konsisten dengan pendekatan non-blok dan aktif mengajak negara lain menempuh jalan damai, saya optimistis beliau bisa muncul sebagai figur perdamaian dunia. Apalagi, dalam konteks ini, pengaruh Amerika Serikat yang turut memperumit konflik perlu diimbangi oleh kekuatan kawasan seperti ASEAN,” jelas Yusak.
Ia juga mengajak masyarakat internasional agar tidak tinggal diam dan turut mendukung berbagai inisiatif menuju deeskalasi serta penyelesaian damai.
Komentar