Bertemu Para Serdadu Sepuh, Mayjen Farid Makruf Cerita Soal Dibalik Keberhasilan Hillary Edmund

Kembali ke topik soal Hillary Edmund. Hillary bersama Tenzing telah berhasil menaklukkan Gunung Everest pada ketinggian 29.028 kaki diatas permukaan laut, dan seketika menjadi orang pertama di dunia yang berhasil mencapai puncak Sagarmatha. Sagarmatha sendiri, merupakan sebutan Gunung Everest yang biasa diucapkan oleh masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan Himalaya.

Keberhasilan Hillary kala itu, tentu sangat fenomenal. Pasalnya, jelas Pangdam, saat itu perang dunia II baru saja mereda. Atas keberhasilannya tersebut, ia mendapat gelar kebangsawanan dari Ratu Elizabeth II dan menjadi orang terkenal di dunia.

Lantas, kata Pangdam, kenapa Tenzing Norgay tak ikut menjadi terkenal dan tak mendapatkan suatu gelar kehormatan seperti layaknya Hillary Edmund? Padahal, Tenzing merupakan pemandu yang menentukan keberhasilan Hillary Edmund. 

“Padahal, dia bisa saja menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Everest dan bukan Hillary,” ungkap Mayjen TNI Farid Makruf. 

“Setelah Hillary bersama Norgay kembali dari puncak Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Hillary dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai Norgay. Ia ditanya bagaimana perasaannya setelah berhasil menaklukan puncak gunung tertinggi di dunia itu? Ia menjawab singkat.Saya senang sekali,” imbuh Pangdam.

Tak lama kemudian, menurut Pangdam, reporter tersebut pun lantas mengejar sosok Sherpa tersebut dan menanyakan jika posisinya ketika berhasil mencapai puncak Everest, tentu berada di depan Hillary Edmund.

“Norgay menjawab. Ya, benar sekali, pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilahkan Hillary untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama yang berhasil menaklukan puncak gunung tertinggi di dunia ini,” beber Mayjen TNI Farid Makruf.

Cerita soal seorang Sherpa dan Hillary Edmund tersebut, tentunya berkaitan kental dengan jasa para Veteran yang kala itu berjuang mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Indonesia.

Pangdam berharap, pertemuannya dengan para Serdadu Sepuh saat ini, bisa kembali terulang. Bahkan, dirinya pun berkeinginan para Veteran memberikan suatu cerita pengalaman untuk dijadikan sebuah pelajaran bagi generasi penerus.

“Kami juga memohon maaf bila apa yang kami berikan mungkin tak seperti yang diharapkan, tapi yang ingin kami sampaikan bahwa anak-anak bapak dan ibu yang masih aktif menjadi tentara ingin terus bersilahturahmi dengan bapak ibu sekalian. Jadikanlah ini sebagai pengikat hati kita,” tutup Pangdam.

Komentar