Panglima TNI : Kemajuan Iptek Merubah Pola Kehidupan dan Menuntut Revolution In Military Affairs

“Dengan keunggulan tersebut maka kewaspadaan situasi atau situasional awareness dan sinkronisasi operasi akan meningkatkan interoperability penyebaran informasi operasi antar satuan dan Alutsista TNI dalam pertempuran,” tegas Panglima TNI.

Panglima TNI menjelaskan bahwa pada hakekatnya kekuatan TNI menganut sistem Operasi Tri Matra terpadu atau operasi gabungan, dimana kebutuhan integrasi antar seluruh elemen TNI menjadi suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari, sehingga upaya untuk meningkatkan System Interoperability Kodal TNI harus dipahami dan didukung oleh setiap Angkatan/Matra.

“Perlu kita ketahui bahwa pembangunan System Interoperability bukan pekerjaan instan dan mudah karena akan melibatkan berbagai sensor dan senjata yang berbeda-beda untuk diintegrasikan melalui Indonesia Nasional Data Link sebagai aplikasi inti dari program System Interoperability Kodal TNI,” ujar Panglima TNI.

Walaupun program ini sudah dicanangkan sejak tahun 2018 namun baru dapat diimplementasikan di tahun 2020, karena mekanisme administrasi dan anggaran yang cukup panjang. “Kita semua berharap agar program ini dapat segera terwujud dalam meningkatkan kemampuan TNI, khususnya terkaiat C4ISR dapat segera sejajar dengan Angkatan Bersenjata negara maju,” kata Panglima TNI.

Panglima TNI mengharapkan agar cara ini tidak hanya dilihat sebagai seremonial semata, melainkan harus dapat dimaknai menjadi inisiasi semangat kepada segenap perencana, pelaksana hingga para mitra pendukung pembangunan kekuatan TNI untuk bersama-sama dapat mengawal untuk mewujudkan program ini dengan sebaik-baiknya selama proses pembangunannya.

Komentar