JurnalPatroliNews – Desa Pindang di Kecamatan Manganitu Selatan (Mangsel), Kabupaten Kepulauan Sangihe, punya punya kendala tersendiri yakni belum tersedianya infrastruktur jalan sebagai pendukung sarana prasarana transportasi bagi warga desa Pindang yang berada di daerah pegunungan.
Dikarenakan belum tersedianya infrastruktur tersebut, menyebabkan warga desa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani itu kesulitan untuk mengangkut hasil panen mereka.
Namun sekarang, dengan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-112 Kodim 1301/Sangihe yang terlaksanakan di desa Pindang, dapat sangat membantu kerja masyarakat yang 90% mayoritasnya bekerja sebagai petani buah Nanas.
Dikatakan Kapitalaung Desa Pindang melalui Sekertaris Desa (Sekdes) Anatje Makasekehe, program TMMD di desa Pindang sangat berdampak positif bagi masyarakat setempat.
“Dulunya, kami disini sangat susah beraktifitas, anak-anak pergi ke sekolah harus berjalan jauh lewati gunung,” ungkap Makasaehe
Lanjutnya lagi, dengan terlaksananya program TMMD ke 112 Kodim 1301/Sangihe di Desanya ini, maka seluruh masyarakat yang ada di pindang sangat terbantukan dan merasakan dampak yang positif.
“Terimakasih untuk pak Dandim seluruh jajarannya, anak anak ke sekolah sudah dekat, para petani nanas sudah mudah untuk memikul hasil panen.
Sudah ada prasarana transportasi jalan sehingga mobil sudah bisa masuk ke Pindang),” tuturnya
Sementara itu, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1301/Sangihe Letkol Arm Lukas Meinardo Sormin juga sangat berterimakasih kepada seluruh masyarakat desa Pindang karena ikut ambil bagian dalam mensukseskan program TMMD ke-112.
“Dengan bantuan masyarakat desa Pindang juga sehingga TMMD bisa berhasil.
TMMD adalah wujud dari pengabdian TNI bagi masyarakat di sekitar wilayah binaan Kodim 1301 Sangihe, jati diri TNI adalah tentara Rakyat, berasal dari rakyat, berjuang bersama rakyat. Itulah dasar tujuan penting sehingga TMMD di laksanakan,” pungkas Lukas Sormin
Program TMMD Kodim 1301/Sangihe ke 112 di desa Pindang telah mendekati hasil akhir baik sasaran fisik maupun non fisik.
Untuk pembangunan fisik prasarana transportasi yakni jalan penghubung empat lindongan sepanjang dua kilometer (2km), jalan rabat beton sepanjang 250 meter, dan pembuatan Talut sepanjang 25 meter, juga ada beberapa sasaran tambahan di luar target seperti 400 meter perintisan jalan dan pengecetan dua gereja serta mesjid yang ada di desa pindang.
Sedangkan untuk sasaran non fisik yang terlaksana, yakni penyuluhan bela negara, miras, narkoba, vaksinasi COVID-19, pendistribusian beras dari presiden, sumbangan keramik untuk gereja dan kantor desa.
Komentar