Dengan diselenggarakannya seminar ini, TNI AL bertekad dalam menggunakan sumber sejarah sebagai kombatan untuk merespon berbagai polemik yang terjadi apabila memiliki keterkaitan yang kuat akan sumber historisnya.
Disisi lain didepan awak media, Kepala Dinas Sejarah Angkatan Laut (Kadisjarahal) Laksamana Pertama TNI Hariyo Poernomo menyampaikan bahwa perspektif sejarah akan menjadi input nantinya dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada saat ini. Selain menggali sejarah, Disjarahal juga memiliki tugas untuk mempublikasikan, menulis, mengharsipkan serta mendokumentasikan.
“Kita sudah melaksanakan pengecekan dan penelusuran arsip-arsip sejarah. Arsip tersebut nantinya guna menguatkan data dukung kita dalam penyelesaian konflik tersebut dan ini akan terus kita tindaklanjuti,” ungkap Kadisjarahal.
Sejumlah pembicara dan narasumber terkait tema Perspektif Historis Indonesia Dalam Penyelesaian Konflik Laut Natuna Utara dan Papua, juga dihadirkan dalam seminar ini, diantaranya lain Dr. Anastasia Wiwik Swastiwi, M.A, Prof. Dr. Djoko Marihandono, Dr. Yayan Ganda Hayat Mulyana, Laksamana Muda TNI Kresno Buntoro, S.H., LL.M., Ph.D, Dr. Rosmaida Sinaga, Dr. Adriana Elisabeth, M.Soc,Sc,, Dr. Michael Manufandu, Valentinus Sudarjanto Sumito, S.IP., M.Si dan Sara Wayne, S.Sos., M.M. sebagai moderator.
Komentar