JurnalPatroliNews – Jakarta – Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi menerima kunjungan kehormatan dari Chairman Joints Operation (CJOPS) Australian Defence Force (ADF), Laksamana Madya Justin Jones, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024).
Kunjungan ini berlangsung di tengah latihan bersama “Keris Woomera” yang sedang berlangsung di Situbondo, Jawa Timur.
Dalam pertemuan tersebut, Laksda TNI Rachmad Jayadi, didampingi Asisten Intelijen Panglima TNI Mayjen TNI Rudi Rachmat Nugraha, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Laksamana Madya Jones.
“Kami menyambut hangat kesempatan ini, terutama di tengah kesibukan latihan bersama Keris Woomera. Kunjungan ini mencerminkan hubungan erat antara TNI dan ADF,” ujar Rachmad.
Pertemuan ini membahas sejumlah perkembangan kerja sama pertahanan antara TNI dan ADF. Kerja sama ini melibatkan berbagai komponen TNI, termasuk TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), serta mencakup bidang pendidikan dan latihan bersama baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral.
Kedua belah pihak juga menindaklanjuti inisiatif yang telah dibahas sebelumnya selama kunjungan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI ke Australia beberapa bulan lalu. Laksamana Madya Justin Jones menegaskan pentingnya sinergi TNI-ADF dalam memperkuat latihan militer bersama.
“Kami berharap latihan-latihan militer ini dapat terus ditingkatkan demi mempererat hubungan kedua negara,” katanya.
Selain diskusi strategis, kunjungan ini diakhiri dengan prosesi pertukaran cenderamata antara kedua belah pihak sebagai simbol persahabatan yang erat. Momen tersebut diabadikan dalam sesi foto bersama di lingkungan Mabes TNI.
Latihan militer bersama seperti “Keris Woomera” mencerminkan komitmen kedua negara untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
Hubungan militer antara Indonesia dan Australia terus mengalami peningkatan signifikan, terutama dalam menghadapi tantangan global yang membutuhkan kolaborasi erat antarnegara.
Kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan kerja sama militer, tetapi juga menjadi bukti pentingnya dialog konstruktif dalam membangun kepercayaan antara dua kekuatan pertahanan utama di kawasan Asia-Pasifik.
Komentar