Elon Musk Minta Maaf Kepada Karyawan Tesla yang Terkena PHK, Ada Apa Kah?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Tesla mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang memengaruhi 10% dari total karyawan mereka di seluruh dunia. Sebanyak 285 karyawan, kebanyakan dari pabrik Tesla di Buffalo, telah diberitahu sebagai gelombang pertama dari PHK tersebut.

Namun, setelah PHK dilaksanakan, terungkap bahwa ada kesalahan teknis yang menyebabkan karyawan menerima pesangon yang jauh di bawah ekspektasi. Hal ini diakui oleh Elon Musk dalam sebuah email internal kepada para karyawan yang terkena dampak PHK.

“Sembari kami mengorganisir kembali Tesla, saya sadar bahwa beberapa pesangon ke karyawan jumlahnya sangat kecil,” kata Musk dalam email singkatnya.

“Saya minta maaf atas kesalahan ini. Kami langsung memperbaikinya,” ujarnya, dikutip dari Jumat (19/4/2024).

Saat ini, Tesla belum memberikan tanggapan resmi terkait permintaan konfirmasi tentang nominal pesangon yang kurang memadai menurut Musk.

Untuk diketahui, jumlah karyawan Tesla hingga akhir tahun 2023 mencapai sekitar 140.000 orang. Dengan PHK yang memengaruhi 10% dari karyawan, berarti sekitar 14.000 orang kehilangan pekerjaan mereka.

Dalam memo yang mengumumkan PHK tersebut, Musk menyatakan bahwa keputusan tersebut sangatlah sulit baginya. Namun, dia merasa terpaksa untuk mengambil langkah ini guna mempersiapkan Tesla menghadapi masa pertumbuhan yang lebih lanjut.

Baru-baru ini, Reuters melaporkan bahwa Tesla telah mengubah strateginya. Perusahaan mobil listrik tersebut membatalkan rencana produksi mobil listrik murah dan beralih fokus ke pengembangan teknologi robotaxi.

Pada kuartal pertama tahun 2024, Tesla melaporkan penurunan pengiriman unit mobil listrik sebesar 8,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menandai penurunan pertama bagi Tesla sejak tahun 2020 saat menghadapi tantangan dari pandemi global.

Komentar