JurnalPatroliNews – Swiss – Sejumlah destinasi cantik di Eropa kini semakin kewalahan dengan arus wisatawan yang membludak. Salah satu desa indah di Swiss, Lauterbrunnen, berencana untuk memungut biaya masuk bagi para turis.
Mengutip dari Mirror pada Minggu (26/5/2024), desa Lauterbrunnen di Swiss akan menerapkan biaya masuk untuk para pengunjung guna mengatasi lonjakan jumlah wisatawan. Lonjakan ini membuat penduduk setempat kewalahan.
Desa Lauterbrunnen, yang terletak di Bernese Oberland, mengalami peningkatan wisatawan yang signifikan, termasuk banyak turis yang hanya datang untuk kunjungan singkat. Akibatnya, kemacetan sering terjadi, dan sekitar 2.400 penduduk lokal melaporkan telah menyaksikan perilaku tidak sopan dari beberapa pengunjung.
Ide untuk mengenakan biaya masuk ini muncul setelah Venesia memberlakukan pajak turis bulan lalu. Meskipun kebijakan ini menuai pro dan kontra, Lauterbrunnen mempertimbangkan untuk mengikuti jejak Venesia.
Lauterbrunnen sedang mempertimbangkan biaya masuk antara lima hingga sepuluh franc Swiss (sekitar £4,33 atau Rp 88 ribu) untuk wisatawan, termasuk mereka yang datang dengan mobil. Namun, pengecualian akan diberikan kepada tamu yang menginap di desa tersebut.
“Pengecualiannya adalah tamu yang telah memesan penginapan seperti hotel atau tamasya, serta mereka yang tiba dengan transportasi umum,” jelas Walikota Karl Näpflin.
Desa Lauterbrunnen terkenal dengan jalur hiking yang menawarkan pemandangan 72 air terjun, padang rumput pegunungan, dan kereta gunung. Beberapa air terjun terkenal di daerah ini termasuk Air Terjun Staubbach, Air Terjun Trummelbach, dan Air Terjun Mirrenbach.
Meskipun wacana pajak turis ini masih dalam tahap pembahasan, wisatawan yang berencana mengunjungi Lauterbrunnen tidak perlu khawatir untuk saat ini.
Komentar