JurnalPatroliNews – Setelah diresmikan pada 28 Mei 2015 lalu, Jembatan Soekarno hingga kini seperti menjadi ikon baru Kota Manado.
Hampir di setiap kumpulan foto dan video yang menggambarkan Kota Manado, pasti ada Jembatan Soekarno didalamnya.
Namun, kondisi jembatan yang kurang kondusif karena minimnya lampu yang ada menjadi sorotan banyak terutama para wisatawan yang ingin berfoto dengan latar belakang Jembatan Soekarno.
Menjawab kebutuhan tersebut, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR Sulawesi Utara memastikan akan segera melaksanakan perbaikan.
Hal itu dikatakan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR Sulawesi Utara Hendro Satrio M, beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.
“Di tahun 2023 ini ada rencana untuk perbaikan beberapa sensor yang rusak dan aka nada penambahan beberapa sensor baru di jembatan soekarno,” ujar Hendro.
Hendro mengungkapkan, pemasangan lampu warna warni dan pengecetan masuk dalam pengerjaan yang dimaksud.
Kata Hendro, hal itu diperlukan supaya nanti Jembatan Soekarno bisa bagus lagi seperti dulu, mengingat jembatan ini telah menjadi salah satu ikon di Kota Manado.
“Makanya kami memang tahun ini akan melakukan penanganan di Jembatan Soekarno tersebut. Anggarannya sekitar Rp11,5 M, jadi untuk perbaikan dan penambahan sensor sensor, kemudian untuk lighting sama untuk pengecetan Jembatan Soekarno,” pungkas Hendro.
Pengerjaan tersebut merupakan hal maksimal yang bisa dilakukan oleh Balai Jalan Sulut, sementara untuk perawatan termasuk dengan biaya listrik merupakan wewenang Pemerintah Kota Manado.
Jembatan Soekarno saat ini pun telah menjelma menjadi salah satu destinasi wisata gratis bagi warga maupun wisatawan.
Lokasi tersebut diminati karena pemandangannya yang indah, di mana Gunung Manado Tua, Gunung Tumpa dan laut Manado terlihat jelas dari sini.
Selain itu, ada es krim keliling, jagung bakar, cilok dan lainnya yang rutin setiap hari jualan di area jembatan dengan harga yang terbilang murah.
Komentar