JurnalPatroliNews – Yogyakarta – Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto, menilai wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan (Ganjar – Anes) bisa mengurangi pembelahan sosial dalam konteks kewargaan.
Kendati hanya sebuah wacana, tapi menduetkan Ganjar dan Anies sangat masuk akal dan memiliki
banyak kebermanfaatan. Pasalnya selama ini figur Ganjar dan Anies merupakan sosok yang berbeda
pandangan politik. Bahkan para pendukung kedua figur ini seringkali berseteru terutama di linimasa
media sosial.
Kita ketahui bahwa para pendukung Anies Baswedan merupakan kelompok Islam modern dan juga
barisan oposisi pemerintahan. Sementara pendukung Ganjar merupakan pendukung pemerintahan
Presiden Jokowi. Artinya perbedaan pandangan politik seringkali membuat antar pendukung selalu
membentuk pembelahan sosial hingga di aras terbawah.
Oleh karena itu hadirnya duet Ganjar Anies, tentu bisa mengurangi pembelahan sosial. Sebab publik juga sudah jenuh dengan pembelahan sosial yang kemudian menciptakan sebutan cebong dan kampret.
Selain itu duet Ganjar Anies bisa menandingi elektabilitas Prabowo Subianto karena kedua figur ini
memiliki basis pendukung yang besar dan kuat. Tetapi kendala utama tentu dari kubu Anies Baswedan
apakah mungkin mau dijadikan Cawapres? Tapi menurut saya dalam politik apapun bisa terjadi dan bisa
saja kubu Anies Baswedan menerima menjadi Cawapres dengan kalkulasi politik yang sudah
dipertimbangkan dengan baik.
Meski hanya wacana, bisa saja hal ini menjadi langkah cerdas untuk membuat kampanye politik 2024
mendatang lebih adem, santun dan kreatif terutama di media sosial, jelas Bambang Arianto.
Komentar