Ganjar Membahas Indeks Korupsi, Menyoroti Sandera Politik!

JurnalPatroliNews – Pontianak – Ganjar Pranowo, Calon Presiden nomor urut 3, membahas peringkat Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang tetap pada angka 34 pada tahun 2023, tanpa perubahan dari tahun sebelumnya.

Dalam dialog dengan generasi milenial dan Gen Z di acara “Sehari Bersama Ganjar (Sejajar)” di Pontianak Convention Center (PCC), Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Ganjar menyampaikan bahwa angka IPK 34 menempatkan Indonesia pada peringkat 115 dari 180 negara pada tahun 2023. Menurutnya, IPK dapat menjadi tolok ukur keseriusan pemerintah dalam mewujudkan good government.

“Kita tidak serius mengawal itu, kalau kita serius maka good goverment mesti diciptakan, teladan mesti diberikan, dan harus tegas, kalau tidak pilih-pilih,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Rabu (31/1/24).

Ganjar, yang berpasangan dengan Mahfud MD dalam Pilpres 2024, menekankan pentingnya memperkuat sistem hukum untuk mencegah dan memberantas korupsi.

Ini termasuk penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pelaporan harta kekayaan para penyelenggara negara, serta upaya untuk mengurangi kekayaan koruptor dengan penjara di Nusa Kambangan, sehingga indeks korupsi di Indonesia dapat menurun.

Selain itu, Ganjar juga menyoroti praktik sandera politik melalui instrumen hukum. Dia menegaskan bahwa hal tersebut tidak boleh terjadi lagi jika dia dan Mahfud MD terpilih dalam Pilpres 2024.

“Hari ini kan orang bercerita sandera-sandera politik, dan kemudian itu berangkat dari kasus-kasus, yang seperti ini memang menteri enggak tau? Kan semua menteri tahu,” jelas Ganjar.

“Maka ketika kita membiarkan politik di depan, hukum menjadi terkalahkan, dan panglimanya tidak lagi hukum tetapi politik. Maka cerita-cerita ini pasti akan terjadi dan rating kita kan menurun,” pungkasnya. 

Komentar