JurnalPatroliNews – Jakarta – Jaringan restoran Hooters secara resmi mengajukan kebangkrutan pada Senin (31/3/2025) dan mengumumkan rencana untuk menjual seluruh operasionalnya. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi restrukturisasi guna menghadapi tekanan besar dalam industri makanan dan minuman.
Dalam rencana penjualannya, sekitar 100 restoran Hooters akan dialihkan kepada dua kelompok pewaralaba yang saat ini telah mengelola sepertiga dari total jaringan restoran tersebut. Kedua pihak tersebut nantinya akan mengambil alih operasional Hooters di Tampa, Florida, dan Chicago.
Langkah Strategis untuk Bertahan
CEO Hooters of America, Sal Melilli, menyatakan bahwa restrukturisasi ini bertujuan untuk memperkuat kondisi keuangan perusahaan sekaligus tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
“Hari ini menjadi momen penting dalam memperkuat fondasi keuangan Hooters. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan setia,” ungkap Melilli dalam pernyataan resmi yang dikutip dari CNN pada Selasa (1/4/2025).
Gugatan kebangkrutan Hooters diajukan berdasarkan Bab 11 di pengadilan Texas, yang memungkinkan perusahaan tetap beroperasi selama proses restrukturisasi berlangsung. Targetnya, Hooters bisa keluar dari status bangkrut dalam kurun 90 hingga 120 hari.
Akuisisi oleh Pemilik Lama
Dalam proses akuisisi ini, salah satu pihak yang terlibat adalah Neil Kiefer, CEO grup pewaralaba Hooters Inc., yang juga merupakan salah satu pendiri asli merek tersebut.
Menurut Kiefer, selama bertahun-tahun, kepemilikan Hooters berada di tangan investor yang kurang memahami identitas merek dan nilai unik yang ditawarkannya.
“Pembelian kembali ini diharapkan dapat mengembalikan Hooters ke jati dirinya yang sesungguhnya,” ujar Kiefer.
Krisis di Industri Restoran
Sebelumnya, Hooters sempat diakuisisi oleh Nord Bay Capital dan TriArtisan Capital Advisors pada 2019. Namun, dengan tantangan bisnis yang semakin besar, Hooters bukan satu-satunya jaringan restoran yang mengalami krisis keuangan.
Beberapa restoran besar lainnya, seperti BurgerFi dan Red Lobster, juga telah mengajukan kebangkrutan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini mencerminkan tekanan yang semakin berat dalam industri restoran di Amerika Serikat.
Komentar