PalmCo Genjot Pembangunan 7 Sarana Air Bersih untuk Wilayah Terpencil

JurnalPatroliNews – Jakarta – PTPN IV PalmCo, sebagai subholding dalam sektor perkebunan, kini tengah memfokuskan perhatian pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat melalui pembangunan tujuh sarana air bersih di pelosok Indonesia.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen sosial perusahaan dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang menyasar sekitar 800 kepala keluarga di sekitar area operasional mereka.

Direktur Utama PalmCo, Jatmiko Santosa, menekankan pentingnya akses terhadap air bersih sebagai hak fundamental masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan keterbatasan infrastruktur sanitasi.

“Air bersih bukan hanya soal kebutuhan sehari-hari, tapi hak mendasar yang harus dijamin keberadaannya, terutama di wilayah-wilayah yang masih kesulitan mengaksesnya,” ujar Jatmiko dalam keterangan resmi pada Selasa, 15 April 2025.

Menjangkau Wilayah Strategis

Pembangunan fasilitas ini menyasar tujuh lokasi tersebar di berbagai provinsi, antara lain Sumatera Utara, Riau, Jambi, Aceh, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan. Proyek ini masih dalam tahap konstruksi dan dirancang agar tidak hanya dibangun, tapi juga dapat dimanfaatkan serta dirawat secara mandiri oleh warga.

“Selain membangun, kami juga memfokuskan pada aspek keberlanjutan. Untuk itu, keterlibatan aktif pemerintah desa dan komunitas lokal menjadi kunci dalam setiap tahapan proyek,” tambah Jatmiko.

Sejalan dengan Target SDGs

Inisiatif air bersih dari PalmCo ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) poin ke-6, yaitu menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua kalangan. Selain meningkatkan akses air bersih, program ini juga ditargetkan dapat membawa dampak positif pada tingkat kesehatan masyarakat di sekitar kawasan operasional.

Jatmiko berharap, proyek ini bisa menjadi bukti nyata kontribusi PalmCo dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat dan layak bagi masyarakat.

Komentar