Ngeri! Jumlah Kecelakaan Kereta di Jakarta Meledak, Ini Lokasi Paling Rawan!

JurnalPatroliNews – Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat terjadinya 75 insiden tabrakan antara kereta api dengan kendaraan bermotor, pejalan kaki, dan hewan selama periode Januari hingga Mei 2025.

Menurut Manajer Humas KAI Daop 1, Ixfan Hendriwintoko, dari total insiden tersebut, 55 kejadian terjadi dalam tiga bulan pertama tahun ini. Rinciannya: 10 kasus pada Januari, 23 kasus pada Februari, dan 22 kasus di bulan Maret. Sedangkan pada April, jumlah kejadian tercatat sebanyak 20 kasus.

“Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, angka ini meningkat signifikan dari sebelumnya hanya 57 kejadian,” ungkap Ixfan dalam keterangan resminya, Senin (5/5/2025).

Ixfan mengingatkan seluruh pengguna jalan dan pejalan kaki agar lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan sebidang, serta mengutamakan keselamatan dengan mematuhi rambu dan sinyal kereta api.

“Berhentilah ketika sinyal sudah berbunyi atau palang pintu mulai menutup. Selalu tengok kanan dan kiri sebelum menyeberang. Keselamatan semua pihak harus menjadi prioritas,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ixfan menyinggung aspek hukum terkait pelanggaran di perlintasan. Berdasarkan Pasal 114 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengendara wajib menghentikan kendaraannya saat sinyal aktif dan wajib mendahulukan kereta api yang melintas.

Selain itu, Pasal 90 dan 124 UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian juga mengatur bahwa kereta api memiliki hak utama melintasi perlintasan sebidang, yang artinya kendaraan lain harus tunduk pada aturan tersebut.

“Pelanggaran terhadap aturan ini bisa dikenai sanksi pidana, berupa kurungan hingga tiga bulan atau denda paling banyak Rp750 ribu, sesuai Pasal 296 UU LLAJ,” tambahnya.

Guna mengurangi angka kecelakaan, PT KAI Daop 1 juga tengah menggencarkan kampanye keselamatan. Salah satu upaya dilakukan melalui sosialisasi langsung di perlintasan sebidang Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 17 Kemayoran pada Minggu (4/5).

“Kami aktif menyampaikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media, termasuk kampanye digital, sosialisasi langsung di lokasi rawan, serta berkolaborasi dengan para pemangku kebijakan,” tutup Ixfan.

Komentar