JurnalPatroliNews – Manado – Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop) Ferry Juliantono, yang juga menjadi Koordinator Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, mengungkapkan bahwa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hampir sepenuhnya menyelesaikan pendirian Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih. Hingga saat ini, jumlah koperasi serupa yang terbentuk secara nasional telah mencapai sekitar 71 ribu unit.
“Kami menargetkan proses legalisasi badan hukum bisa selesai sebelum akhir Juni, agar pada bulan Juli nanti sebanyak 80 ribu koperasi Merah Putih bisa diresmikan sebagaimana arahan Presiden,” ujar Ferry saat menggelar sosialisasi program di Manado pada Sabtu (31/5).
Dalam acara yang turut dihadiri Gubernur Sulut, para kepala daerah, serta kepala desa se-Sulawesi Utara, Ferry mengajak pemerintah daerah untuk memanfaatkan aset-aset milik negara yang tidak lagi digunakan sebagai kantor operasional koperasi.
“Banyak gedung milik pemerintah daerah maupun pusat yang tidak termanfaatkan. Ini bisa kita ubah jadi pusat aktivitas Kopdes Merah Putih,” jelasnya.
Ferry menegaskan bahwa pembangunan koperasi tidak harus dimulai dengan pembangunan gedung baru yang memakan biaya besar. Yang terpenting, kata dia, adalah pemanfaatan aset eksisting secara maksimal. Ia juga meminta agar pemerintah daerah segera mendata dan melaporkan aset yang bisa digunakan.
Terkait model usaha yang akan dijalankan, koperasi Merah Putih nantinya akan mendapatkan hak eksklusif untuk menyalurkan berbagai produk subsidi, seperti gas elpiji 3 kg, minyak goreng, pupuk petani, bibit tanaman, serta obat-obatan. Selain itu, produk-produk layanan keuangan dari perbankan milik negara dan daerah juga akan difasilitasi langsung kepada koperasi ini.
“Dengan akses eksklusif ini, koperasi desa bisa menjadi ujung tombak distribusi bantuan dan produk vital ke masyarakat,” tambahnya.
Ferry juga percaya kehadiran koperasi Merah Putih akan memperkuat struktur ekonomi di tingkat desa dengan saling mendukung antara UMKM dan BUMDes. Untuk itu, pihak Kemenkop sedang menyusun skema bisnis, modul pelatihan, serta kebutuhan fasilitas dan unit-unit usaha koperasi agar bisa berjalan secara optimal.
“Kita ingin saat Oktober nanti, semua sudah bisa mulai berjalan dengan lancar,” tegas Ferry.
Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah menyiapkan koperasi percontohan atau mock-up sebanyak 80 unit, yang dijadwalkan rampung pada Juli. Koperasi ini memiliki beragam model bisnis, termasuk yang berbasis sektor nelayan, pertanian, peternakan, hingga perdagangan pasar tradisional.
Komentar