Ini Dia Proyek Mega Indonesia yang Bakal Hubungkan Energi dari Sabang Sampai Merauke!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyoroti pentingnya pengembangan jaringan transmisi listrik yang menghubungkan berbagai pulau di Indonesia menggunakan teknologi canggih High Voltage Direct Current (HVDC). Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar mencapai visi Indonesia Super Grid, sebuah sistem jaringan listrik nasional yang terintegrasi secara luas.

Menurut Muhadi, Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik di Kementerian ESDM, keberhasilan proyek ini bergantung pada sinergi erat antara pihak lokal dan internasional. Ia menekankan perlunya kerangka kebijakan yang matang, pengembangan transmisi yang hemat energi, serta sumber dana ramah lingkungan dan partisipasi aktif masyarakat.

Salah satu proyek utama yang sedang diusahakan adalah Interkoneksi Sumatera-Jawa (ISJ). Inisiatif ini dirancang untuk mengalirkan energi terbarukan dari Sumatera ke pusat konsumsi utama di Pulau Jawa. Teknologi HVDC, baik melalui jaringan udara maupun kabel bawah laut, dipandang sebagai solusi paling tepat untuk merealisasikan konektivitas ini.

Di saat yang sama, pengembangan jaringan transmisi bertegangan tinggi 500 kV berbasiskan Alternating Current (HVAC) juga tengah berlangsung di wilayah Sumatera. Di Kalimantan, potensi energi sebesar 13 gigawatt dari pembangkit listrik tenaga air di Sungai Kayan dan Mentarang memerlukan jaringan transmisi besar yang mampu mendukung distribusi listrik ke Jawa dan kebutuhan industri smelter di Sulawesi.

Penerapan teknologi HVDC di Indonesia diyakini mampu mempercepat integrasi sistem smart grid serta mendukung transisi energi menuju sumber energi terbarukan, khususnya Variabel Renewable Energy (VRE). Langkah ini sangat sejajar dengan arahan nasional untuk memperkuat ketahanan dan keberlanjutan pasokan listrik.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa dalam sepuluh tahun mendatang, total panjang jaringan transmisi yang dibangun akan mencapai hampir 48 ribu kilometer. Tujuannya adalah menghubungkan berbagai pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) ke pusat distribusi tenaga listrik PLN yang kemudian didistribusikan ke masyarakat.

Wilayah Jawa, Madura, dan Bali akan menjadi yang paling dominan dalam pembangunan jaringan ini dengan panjang mencapai 13,9 ribu km. Sumatera akan memperoleh sekitar 11,2 ribu km transmisi, Kalimantan 9,8 ribu km, dan Sulawesi sekitar 9 ribu km. Tidak hanya itu, pembangunan untuk memperkuat jaringan di kawasan timur Indonesia, termasuk Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, juga akan ditingkatkan dengan penambahan transmisi mencapai 3,9 ribu km.

Komentar