JurnalPatroliNews – Kupang – Kepolisian Sektor Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengambil langkah cepat dengan membagikan masker kepada warga dan pengguna jalan di perbatasan Sikka-Flores Timur, Kamis (19/6). Langkah ini diambil sebagai upaya perlindungan masyarakat dari abu vulkanik yang masih beterbangan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Aiptu Sadryanto, Kepala Sub Sektor Nebe, menjelaskan bahwa meskipun intensitas abu tidak separah hari pertama letusan, partikel debu masih terlihat di udara, sehingga penggunaan masker tetap diperlukan.
“Debu belum sepenuhnya hilang, jadi kami ambil inisiatif membagikan masker kepada masyarakat, baik di jalan maupun di tempat-tempat keramaian seperti pasar,” ujarnya saat dihubungi dari Kupang.
Selain berbagi masker, petugas juga melakukan patroli rutin ke lima desa di Kecamatan Talibura yang terdampak sebaran abu. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Wulanggitang, lokasi Gunung Lewotobi Laki-laki yang kini berada pada status Siaga Awas (Level IV).
Polisi juga menghimbau masyarakat agar tetap memakai masker saat beraktivitas di luar rumah guna menghindari gangguan pernapasan akibat paparan abu.
Sementara itu, pengungsi dari Kecamatan Wulanggitang yang sempat mengamankan diri ke wilayah Sikka kini telah kembali ke kediaman mereka masing-masing, seiring kondisi yang mulai terkendali. Jalur utama Maumere–Larantuka, yang sebelumnya sempat ditutup, kini sudah kembali dibuka dan lalu lintas kembali normal, meskipun warga tetap diminta untuk waspada.
Menanggapi situasi ini, Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra, mewakili Kapolda Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, menyampaikan apresiasi atas gerak cepat Polsek Waigete dalam merespons krisis.
“Polda terus mengikuti perkembangan erupsi Lewotobi dan telah menginstruksikan seluruh jajaran, termasuk di wilayah terdampak, untuk turun ke lapangan, memberikan bantuan serta edukasi langsung kepada warga,” kata Henry.
Selain membagikan masker, aparat juga menyosialisasikan pentingnya mengikuti informasi resmi dari BMKG dan PVMBG, demi menghindari informasi palsu yang bisa menimbulkan keresahan.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat, khususnya di tengah ancaman bencana alam yang sedang berlangsung.
Komentar