Haftar : Tidak Ada Gunanya Merayakan Kemerdekaan Saat Pasukan Turki Berada di Libya

Pada Perayaan Kemerdekaan Libya yang ke 69, Field Marshal Khalifa Haftar memberikan pidato yang menyatakan bahwa tidak ada gunanya merayakan kemerdekaan Libya selama pasukan Turki terus membanjiri wilayah Libya.

Dalam pidatonya, dia juga menyebut kehadiran Turki di Libya sebagai upaya untuk menjajah negara Afrika utara dan bahwa pasukan Turki hanya akan diberikan dua pilihan, pergi dengan damai atau diusir oleh pasukannya untuk benar-benar mencapai kemerdekaan Libya.

Komentar marshal lapangan datang sebagai tanggapan atas keputusan parlemen Turki untuk memperluas penempatan pasukan di Libya selama 18 bulan lagi.

Dalam pidatonya dia juga langsung mengancam pasukan Turki jika mereka tidak mundur dari Libya, menyerukan para pendukungnya untuk tetap waspada tinggi dalam pertempuran dengan “penjajah Turki”.

Haftar juga memperingatkan tentang konflik bersenjata lainnya mengingat dugaan mobilisasi pasukan GNA baru-baru ini di jalur gencatan senjata.

Keputusan Turki untuk memperpanjang penempatan pasukan mereka datang meskipun ada perjanjian gencatan senjata yang ditengahi PBB, yang menyerukan penarikan semua pasukan asing dari Libya dalam waktu tiga bulan.

Terlepas dari kesepakatan gencatan senjata dan seruan PBB untuk mundurnya pasukan asing, kedua belah pihak yang bertikai terus menjadi tuan rumah bagi pasukan asing untuk meningkatkan kekuatan militer mereka.

Perwakilan Khusus PBB Stephanie Williams baru-baru ini memperkirakan ada lebih dari 20 ribu pasukan asing di Libya yang secara langsung mengancam proses perdamaian di negara itu demi keuntungan mereka.

Komentar