Benny Susetyo: “Guru Garda Terdepan Pembumian Pancasila Pada Generasi Masa Depan Melalui Nilai nilai Kearifan Lokal“

Tantangan di Era digital yang mengglobal ditambah dengan Pandemi Covid 19 membuat generasi muda cenderung melupakan nilai nilai luhur yang tercipta dari kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu.Generasi muda cenderung lebih individualistis, dangkal dalam menelaah fenomena fenomena yang terjadi dalam masyarakat, serta cenderung lebih suka memperoleh segala sesuatu secara instan tanpa mau bekerja keras .Guru masa kini dituntut untuk tidak hanya membuat pelajar berhasil secara akademis, namun juga menjadi manusia indonesia yang cakap dalam segala aspek kehidupan, karenanya hendaknya para guru mulai tidak saja menggali kembali namun juga menerapkan kearifan lokal seperti musyawarah, gotong royong dan saling bantu di lingkungan pendidikan, penanaman nilai nilai kearifan lokal ini selain diharapkan mampu untuk membuat para peserta didik tidak kehilangan akarnya sebagai Pemuda Nusa Tenggara Timur dengan kebudayaannya yang ramah dan memikat, namun juga dapat menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang menjunjung tinggi nilai nilai pancasila. Oleh karena itu diperlukan interaksi yang nyata dalam kehidupan sehari hari  hingga Pembumian Pancasila tidak hanya bersifat retorika namun nilai nilai luhur yang bijaksana benar benar dilaksanakan.

 Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo mengatakan bahwa dalam Era digital di saat ini, kearifan lokal mulai terlupakan bangsa yang dahulu amat menghormati kebudayaan dan keberagaman sekarang terjebak dalam politik Identitas, berita bohong dan hoaks, karenanya para guru memiliki beban berat dalam usaha tidak hanya mengajar namun dapat mendidik dan menjadi teman bagi para peserta didik yang merupakan generasi masa depan bangsa, untuk dapat mengembalikan Masyarakat Indonesia kepada Fitrahnya sebagai bangsa yang menghargai keanekaragaman suku, budaya dan bahasa sebagai anugrah dari Tuhan yang Maha esa agar Negara ini tidak berakhir terpecah belah dan musnah.

Penulis Buku  Politik, Pendidikan Penguasa ini menyampaikan bahwa Dalam era digital, internet dan media sosial memiliki nilai dan bagian luar biasa dalam kehidupan manusia , keberadaannya yang tidak mengenal ruang dan waktu membuat masyarakat tak sadar makin tergantung kepada Internet .Karena hal tersebut terjadi pergeseran nilai dimasyarakat , sekarang masyarakat lebih mementingkan kepopuleran, kuantitas mengenai berapa like,view dan share yang menyebabkan terjadinya  penyalahgunaan media sosial yang cenderung mengedepankan sensasi,konten nirfaedah dan berita bohong  hal ini sejalan dengan perumpamaan Plato tentang manusia yang masuk gua besar dan meraba raba , kebenaran di era digital ini cenderung mengedepankan persepsi , bukan kesadaran kritis dalam mengolah informasi

Komentar