Benny Susetyo: Mencari Pemimpin Yang Miliki Arate

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Dalam Awal dialognya Benny mengatakan bahwa Sambutan Presiden Jokowi dalam merayakan ultah golkar baru-baru ini penuh dengan tafsir dan komentar mengenai sindiran Jokowi bahwa memilih pemimpin harus hati-hati dan tidak terburu-buru, lantas banyak orang menafsirkan bahwa ini adalah sebuah symbol bahwa ketika memilih seorang pemimpin harus membaca tanda-tanda zaman dan realitas kekinian.

”jangan terburu-buru memilih karena Indonesia adalah negara luas yang terdiri 715 suku bangsa dan ratusan agama,etnis dan itu membutuhkan pemimpin yang mampu berikan hatinya untuk rakyatnya.bagaimana kita melihat isi pidato itu dalam teori komunikasi sering disebut dengan  simbolik.simbolik adalah relasi ,meaning apa yang dibalik kata itu tidak mungkin bisa kita ungkap jika kita tidak melihat teks.,”Ujar Benny.

Lebih lanjut Benny menegaskan kita dibantu oleh Pandik bahwa teori komunikasi itu mampu membongkar ideology tersembunyi tidak hanya melihat teks tapi juga melihat koneksi social dan konteksnya.teks menyatakan kalau mencari pemimpin harus berhati-hati,teliti,jangan sembrono dan hati-hati.jika melihat teks itu sebagai hal biasa tapi jika melihat konstruksi social berarti kita melihat apa yang diinginkan oleh presiden.

”Presiden menginginkan mencari pemimpin itu tidaklah pemimpin sembarangan,tapi pemimpin yang mampu mengantar Indonesia kepada pintu gerbang kemerdekaan sejati dan mampu menjawabi tantangan zamannya”,Tegas Benny.

“Apa konteks sosialnya? situasi dunia yang tidak ramah dunia dalam situasi global,krisis pangan dan krisis ekonomi finansial.Apa yang disampaikan Pak Jokowi dalam konteks sosialnya adalah situasi ekonomi yang tak menentu dan begitu sulit ditambah dengan ketegangan rusia Ukraine,juga persoalan di asia ada  ketegangan cina Taiwan,tapi juga dibelahan dunia lain ada kekuatan dominasi penguasa minyak itu sehingga mereka bisa mengatur itu untuk mempengaruhi kesejahteraan bagi seluruh warga dunia ini”,Kata Benny.

Komentar