Fitnah Socratez Yoman Langsung Ditanggapi Yanto Eluay

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Ujaran Socratez Sofyan Yoman yang mendaulat diri sebagai Presiden Gereja-gereja Baptis Papua tentang sejarah Papua mendapat respon dangkal oleh Yanto Khomlay Eluay yang merupakan Ketua Presidium Putra Putri Pejuang Papua (P5).

Anak mendiang Theys Eluay tersebut menganggap bahwa Socratez telah menyebarkan berita bohong dan fitnah yang keji terhadap dirinya. Yanto menilai bahwa pribadi agamais tidak selayaknya menebarkan kebohongan atas nama kebencian (2/11).

“Saya rasa dia panik atas kegiatan yang saya lakukan tentang deklarasi sebelumnya (28/10), sehingga berusaha melakukan provokasi dan fitnah kepada saya,” ujar Yanto ketika ditemui.

Yanto menyanggah pernyataan tidak mendasar yang dilakukan oleh Socratez tentang kegiatan Deklarasi, dimana Socratez menganggap bahwa kegiatan tersebut merupakan inisiasi TNI dan milik Indonesia.

“Itu tidak benar, pernyataan yang disampaikan adalah sebuah kebohongan. Kalau mau tahu tentang pendeta yang sedang berbohong, lihatlah diri Socratez. Itu sama saja sedang mengadu domba. Saya, pengurus organisasi, dan anak-anak pejuang Pepera sedang direndahkan dan dibenturkan olehnya,” tambahnya.

Socratez seolah tidak mengerti tentang kondisi dan dinamika yang terjadi di Papua saat ini. Menurut Yanto, hati nurani Socratez telah tertutup oleh kabut hitam dan kebencian.

“Saya sebagai anaknya saja sudah melupakan peristiwa itu. Lalu Socratez itu siapa? Asal semua tahu bahwa permasalahan penculikan dan pembunuhan Theys sudah diselesaikan oleh keluarga. Kami semua sepakat untuk tidak memperpanjang masalah, kami semua sudah berpandagan persatuan untuk Indonesia,” terang Yanto.

Apa yang diutarakan oleh Yanto tersebut dijelaskan bahwa pihaknya tidak lagi menginginkan pertumpahan darah di tanah Papua yang disebabkan oleh perbedaan pandangan politik. Yanto yang saat ini berjuang untuk menciptakan keharmonisan pun kembali merasa geram karena ujaran sepihak yang dilakuan oleh Socratez.

“Sudah waktunya kita berdampingan, konflik yang dulu-dulu sudah tidak ada. Terutama untuk generasi penerus, kalian baru lahir saja sudah merasakan nikmatnya sebagai warga Indonesia. lalu apa yang kalian permasalahkan?” tandas Yanto.

Diakhir kesempatannya, Yanto menegaskan bahwa pernyataannya sebagai pelurusan atas ucapan seorang Gembala yang sedang mengadu domba-dombanya. Yanto juga mengatakan siap mengawal hasil Pepera. Tentang apa yang terjadi di Papua saat ini, dikatakan juga sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan orang-orang tua terdahulu yang sudah final.  (Ind Paper)

Komentar