Gelar Ritual Perpisahan di Arab Saudi, Habib Rizieq Segera Pulang ke Tanah Air

Jurnalpatrolinews – Jeddah : Tak lama lagi Habib Rizieq Shihab pulang ke tanah air. Kini Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu tengah melakukan sejumlah ritual perpisahan di Arab Saudi.

Kemarin Habib Rizieq telah melangsungkan ziarah wada’ ke makam Sayyidatina Aminah, Ibunda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal tersebut dikabarkan Habib Rizieq melalui akun twitternya @HabibRizieq_ID, Kamis 29 Oktober 2020.

Seperti diketahui ziarah wada’ merupakan ziarah perpisahan atau pamitan. Biasanya hal itu dilakukan saat hendak berpergian ke wilayah yang jauh atau pulang dari perantauan.

Makam ibunda Rasulullah SAW terletak di perkampungan terpencil di daerah Al-Abwa, Arab Saudi. Perkampungan ini berjarak lebih dari 200 kilometer ke arah utara dari Jeddah.

Untuk bisa berziarah ke makam Ibunda Rasulullah SAW, butuh perjuangan yang cukup besar. Sebab, makam beliau berada jauh dari pemukiman.

Sementara itu sejumlah spanduk tersebar di beberapa titik menjelang kepulangan Habib Rizieq.

Spanduk atau poster itu bertuliskan kalimat selamat datang dan siap menyambut kepulangan Habib Rizieq meski berkorban darah dan nyawa.

Sekretaris Umum FPI Munarman mengatakan, spanduk itu bukan dari FPI dan tak ada perintah untuk melakukan pemasangan.

“Itu spanduk dan poster dari mana-mana,” ujar Munarman, Kamis 29 Oktober.

Menurut dia, FPI juga tak ada larangan terhadap anggota laskar atau pendukung Habib Rizieq untuk memasang spanduk tersebut.

“Mengalir saja, itu adalah aspirasi masyarakat,” jelasnya.

Rencana kepulangannya pun sempat diuatarakan Habib Rizieq dalam sebuah video di media sosial. Dalam video berdurasi 01.30 menit terlihat Habib Rizieq sedang duduk dan berbicara kepada sejumlah orang menggunakan pengeras suara.

“Insya Allah kalau tak ada halangan, saya dan sekeluarga akan kembali ke Tanah Air. Insya Allah dalam waktu dekat, saya kembali ke Indonesia ke Tanah Air,” ucapnya.

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyatakan pemerintah seharusnya ikut berperan untuk mengupayakan kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.

Namun menurut dia, pemerintah terkesan enggan turun tangan mengurusi kepulangan Habib Rizieq. Soalnya Rizieq punya pengaruh kuat di gerakan politik kanan. Sementara pemerintah sendiri terlahir dari gerakan politik kiri.

“Tentu hal ini menjadi pertimbangan tertentu,” katanya.

Refly menjelaskan yang dimaksud spektrum kiri, adalah nasionalis. Dan spektrum kanan ada partai-partai dan ormas Islam.

“Kita tahu bahwa kepulangan Habib Rizieq ini akan berpengaruh pada konstetasi Pilpres 2024,” ucapnya.

Refly mengatakan, pemerintah harus hadir untuk kepulangan Rizieq Shihab. Sebab itu merupakan kewajiban negara untuk menjaga dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

“Pemerintah harus pro aktif,” ujarnya.

Refly mengungkapkan jika negara melihat ada warga negaranya yang terkatung-katung di luar negeri, yang ingin pulang tetapi terkendala, pemerintah seharusnya bisa turun tangan. Sebab itu kewajiban negara.  (Galamedia – PR)

Komentar