Habiburokhman : Jangan Ada Pihak Mengadu Domba,  Hubungan Harmonis Prabowo- Ma’ruf Amin

JurnalPatroliNews – Jakarta – PPP geram dengan analisis viral yang menyatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa menggantikan Ma’ruf Amin sebagai Wapres. PPP menilai isu tersebut murahan untuk membuat kekacauan.

“Itu isu murahan yang diembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Namanya juga isu tentu untuk memverifikasinya sangat sulit,” kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Rabu (12/8/2020).

Baidowi mengajak semua pihak untuk fokus bekerja bagi kemajuan Indonesia. Sebab, analisis Prabowo bisa menggantikan Ma’ruf Amin dinilainya hanya untuk membuat kekacauan politik.

“Dan isu itu diembuskan hanya untuk membuat ‘kekacauan’ politik. Lebih baik fokus bekerja untuk Indonesia ke depan dibanding meladeni isu nggak jelas,” ujar Baidowi.

Menurut Baidowi, penebar isu Prabowo bisa menggantikan Ma’ruf Amin dapat dilacak di era media sosial (medsos). Dia menilai pihak tersebut tak bertanggung jawab.

“Ya namanya isu, apalagi sekarang era medsos. Bisa dilacak siapa yang memunculkan isu tersebut? Dari kelompok mana, pasti dari pihak tak bertanggung jawab,” imbuhnya.

Analisis Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun yang menyatakan Prabowo Subianto bisa menggantikan Ma’ruf Amin sebagai Wapres viral dan menuai beragam tanggapan. Ubedilah mengatakan analisanya itu merupakan sebuah tafsir politik.

Diminta konfirmasi mengenai analisisnya itu, Ubedilah menjelaskan tafsir politiknya itu bermula dari mendadaknya proses pemilihan Ma’ruf Amin sebagai pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 lalu. Padahal, kala itu, ada Mahfud Md yang disebut telah disiapkan sebagai calon wakil presiden.

“Tentu secara politik, dalam tafsir politik ya, PDIP sebagai pendukung Jokowi cukup tidak beruntung kalau wapresnya Mahfud Md. Karena kan 2024 Jokowi tidak bisa mencalonkan lagi. Karena posisi wapres itu menjadi sangat penting untuk periode 2019-2024. Karena dia menjadi orang kedua di republik ini yang mobilitasnya mesti tinggi dan kemudian dia bisa melakukan apa yang disebut dengan imaging policy ya jadi dengan kegiatannya, langkah-langkahnya dia akan membentuk citra yang memungkinkan untuk ikut kontestasi 2024. Kalau Mahfud Md kan nanti yang diuntungkan PKB atau partai-partai yang lain. PDIP tidak beruntung,” tutur Ubedilah ketika dihubungi, Rabu (12/8).

Sementara itu, Gerindra menyatakan analisis tersebut tak benar. Juru bicara Gerindra Habiburokhman mengatakan Prabowo kompak bersama dengan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia meminta jangan ada pihak yang mengadu domba hubungan harmonis Prabowo dengan Ma’ruf Amin.

“Enggak benar lah,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Rabu (12/8).

(lk/*)