Nadiem Tiba-Tiba Ramal Nasib Masa Depan Generasi Milenial RI

JurnalPatroliNews – Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan banyak pihak yang selalu bertanya mengenai masa depan kepadanya. Tidak lain karena sebelum menjadi seorang menteri, ia bekerja di bidang teknologi.

Namun, setiap pertanyaan itu menghampirinya, ia akan menegaskan bahwa tidak ada yang bisa memprediksi dengan tepat seperti apa masa depan nanti.

“Karena satu-satunya yang pasti mengenai masa depan adalah ketidakpastian mengenai masa depan kita. Jadi banyak yang tanya saya, karena sebelum saya jadi Menteri, saya di teknologi, selalu menanyakan bagaimana masa depan? jawaban saya selalu bilang, kita nggak bisa memprediksi apa yang akan terjadi secara akurat,” ujarnya di webinar LPDP, Senin (2/11/2020).

Namun, ia menilai masa depan bisa diantisipasi dengan kemampuan mengikuti perubahan zaman yang serba cepat. Perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi yang akan ikut merestrukturisasi perekonomian dan sosial budaya Indonesia.

Oleh karenanya, salah satu langkah yang menurutnya harus dilakukan agar tidak tertinggal di masa depan adalah dengan belajar. Sebab, apa yang dipelajari hari ini kemungkinan besar tidak akan relevan lagi masa depan sehingga belajar setiap hari menjadi satu keharusan.

“Tapi yang lebih penting adalah yang kita pelajari di masa sekarang adalah belajar mencintai belajar, karena kita akan dituntut terus seumur hidup belajar ulang lagi. Ada disrupsi lagi dana belajar baru lagi. Jadi cinta akan belajar, itu luar biasa pentingnya,” katanya.

Selain itu, ia menilai yang harus dilakukan selanjutnya adalah memperkuat kemampuan untuk berkolaborasi. Kerja sama antar anak muda dinilai sangat penting dalam menghadapi perubahan teknologi yang semakin cepat.

“Kemampuan anak-anak generasi muda bekerja sama menciptakan sesuatu, menghasilkan sesuatu, melakukan berbagai macam hal yang produktif secara tim itu akan semakin penting dalam perkembangan teknologi,” jelasnya.

Menurutnya, kemampuan sebagai tim akan memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan kemampuan secara mandiri.

“Jadi kemampuan kita bekerja sebagai kelompok dan brainstorming sebagai kelompok itu luar biasa penting,” jelasnya.

Tak kalah penting lainnya adalah keberanian mengambil risiko juga perlu ditanamkan oleh masyarakat terutama generasi muda saat ini. Sebab, tanpa risiko ia menegaskan tidak akan terjadi inovasi.

“Inovasi itu tidak ada, tidak mungkin tercapai tanpa anda ambil risiko. Jadi kemampuan dan keberanian ambil risiko bagi generasi muda kita juga maha penting,” tegasnya.

(cnbc)

Komentar