JurnalPatroliNews – Jakarta, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI melaporkan bahwa mereka mengidentifikasi sebuah kapal penelitian China masuk ke dalam perairan Indonesia. Kapal itu dilaporkan beroperasi tanpa menyalakan sistem identifikasi otomatisnya (AIS).
Dilansir Reuters, Kamis (14/01/2021), juru bicara Bakamla Kolonel Wisnu Pramadita menyatakan bahwa kapal Xiang Yang Hong 03 terlihat melakukan kegiatan yang mencurigakan di area sekitar Selat Sunda. Tercatat bahwa selama dalam perairan itu AIS-nya mati sebanyak tiga kali.
Xiang Yang Hong 03 sendiri dalam panggilan radio menyatakan bahwa mereka menemui kendala teknis dalam mengaktifkan AIS-nya sehingga mengakibatkan insiden itu terjadi. Pada Rabu (13/01/2021) malam, kapal itu dilaporkan telah meninggalkan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Pejabat keamanan Indonesia sendiri telah mengamati dengan cermat aktivitas kapal-kapal China di seluruh wilayah Indonesia, di tengah ketegangan di kawasan ini dan kekhawatiran tentang militerisasi China serta perilaku penjaga pantai dan armada penangkap ikannya.
Insiden ini terjadi setelah penemuan kendaraan bawah air otonom (AUV) oleh seorang nelayan lokal di lepas pantai Sulawesi bulan lalu. Penemuan ini sempat memicu kekhawatiran tentang potensi pelanggaran keamanan.
Para pengamat mengatakan AUV mungkin dibuat di China, sementara TNI Angkatan Laut masih menyelidiki asal-usulnya. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi yang menyatakan bahwa AUV itu memiliki hubungan dengan Xiang Yang Long 03.
(cnbc)
Komentar