Pengamat Papua: “OAP Jangan Terprovokasi KKB, Ada Fakta yang Dipelintir”

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Pengamat Papua sekaligus Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta kepada warga asli Papua (OAP) untuk tidak mudah terprovokasi atas pemutarbalikan fakta oleh kelompok Kriminal bersenjata (KKB). hal ini diunghakpan Azis pasca peristiwa penembakan dua warga sipil di Kabupaten Puncak, Papua. (23/11)

Melalui keterangannya Azis Syamsuddin juga menyampaikan rasa duka cita terhadap meninggalnya dua warga sipil yang diketahui merupakan siswa sekolah menengah tersebut.

Azis yang dalam tugasnya membidangi politik, hukum, dan keamanan tersebut pun meminta kepada OAP untuk tidak mudah terprovokasi berbagai seruan yang terjadi. Hal tersebut diungkapkan Azis melihat situasi di media sosial yang tidak jelas sumber datanya.

“Masyarakat di Papua jangan mudah terprovokasi, jangan sampai mendapatkan informasi yang salah. Ini saya katakana karena banyak sekali narasi yang keliru diberbagai media sosial,” ungkap Azis.

Mantan ketua Komisi III DPR itu juga mengajak masyarakat untuk menunggu informasi resmi dari pihak berwajib dalam melakukan investigasi dan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.

“Kelompok KKB dalam setiap aksi brutalnya selalu melakukan memutarbalikkan fakta, oleh sebab itu lebih baik kita tunggu keterangan yang bersifat resmi sehingga bisa dipertanggung jawabkan,” tambah Azis.

Mengingat situasi dan kondisi yang dihadapi di Kabupaten Puncak, dia berharap kepada aparat keamanan agar dapar bertindak dengan cermat dan tidak gegabah dalam mengusut peristiwa ini. Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk merasa takut.

Apa yang diungkapkan oleh Azis Syamsuddin tersebut juga sejalan dengan keterangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang menyebutkan bahwa politik di Papua sudah dicampur adukkan dengan propaganda yang bersifat merugikan oleh kelompok/simpatisan gerakan prokemerdekaan.

Dalam keterangan tersebut Panglima menyebut nama Benny Wenda dan Veronica Koman yang dituduh sebagai aktor dari riuhnya setiap aksi yang terjadi di Papua, terlebih hal itu bersumber dari media sosial pribadi masing-masing yang sengaja digunakan untuk melakukan provokasi. (Ind Paper)

Komentar