PSBB Ketat DKI Berakhir Today, Anies Masih Ngotot Lanjutkan?

JurnalPatroliNews – Jakarta, PSBB DKI Jakarta selesai pada 11 Oktober 2020. Sampai saat ini publik masih menanti keterangan resmi apakah kebijakan tersebut bakal diperpanjang atau dilonggarkan.

Jumlah kasus aktif di DKI Jakarta per 10 Oktober 2020 mencapai 13.253 kasus. Ada yang dirawat dan melakukan isolasi mandiri.

Adapun sudah 85.617 kasus Covid-19 terdeteksi di DKI Jakarta sejak awal ‘negara api corona menyerang’.

Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 70.487 dengan tingkat kesembuhan 82,3%, dan total 1.877 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,6%.

Kemarin saja, DKI mencatatkan penambahan kasus positif hingga 1.253 kasus. DKI melakukan tes PCR total per 1 juta penduduk hingga 98.688 orang.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 11,1%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,1%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.

Selama PSBB ketat, kasus Covid-19 di DKI malah menunjukkan rekor-rekor baru. Entah apa yang terjadi di tengah hilangnya mata pencaharian dari masyarakat karena dibatasi.

Berikut riwayat penambahan kasus baru COVID-19 di DKI sepekan terakhir:

4 Oktober: 1.389 kasus baru
5 Oktober: 1.022 kasus baru
6 Oktober: 1.107 kasus baru
7 Oktober: 1.211 kasus baru
8 Oktober: 1.182 kasus baru
9 Oktober: 943 kasus baru
10 Oktober: 1.259 kasus baru

Pengelola mal mengakui banyak restoran yang mulai bersiap angkat kaki dari ruang sewa mal mereka karena banyak yang kesulitan keuangan. Kondisi ini membuat was-was, apalagi restoran salah satu tenant yang punya peran menarik pengunjung dan porsinya tak kecil.

Di sisi lain, para pengelola mal ini juga sudah kehabisan napas atau ada kendala arus kas karena tak semua tenant operasi hingga dampak penutupan mal-mal di DKI Jakarta yang memukul bisnis mereka. Namun, sayangnya upaya insentif dari pemerintah daerah pun tak banyak menolong.

(cnbc)

Komentar