Semakin Banyak Organisasi Yang Mendukung Petisi Rakyat Papua

Jurnalpatrolinews – Jayapura, Ketua Diplomasi Pusat Komite Nasional Papua Barat atau KNPB, Kobabe Wanimbo mengimbau seluruh masyarakat West Papua agar  menolak Otonomi Khusus Papua. Otonomi Khusus Papua dinilai Wanimbo telah gagal, dan semakin banyak organisasi yang mendukung Petisi Rakyat Papua untuk menolak rencana pemberlakuan Otonomi Khusus Papua Jilid II.

Hal itu dinyatakan Kobabe Wanimbo melalui pesan singkatnya pada Senin (24/8/2020). Ia menyebut, pada 22 Juli 2020 sebanyak 23 organisasi pergerakan rakyat Papua meluncurkan Petisi Rakyat Papua di Kota Jayapura, untuk menolak rencana pemerintah pusat memberlakukan Otonomi Khusus (Otsus) Papua Jilid II. Pasca itu, semakin banyak organisasi pergerakan rakyat Papua yang ikut mendukung Petisi Rakyat Papua itu.

“Organisasi pergerakan rakyat Papua yang menolak Otsus [Papua sudah] berjumlah 37 organisasi. Hingga kini, ada tiga organisasi solidaritas untuk rakyat [yang ikut mendukung petisi itu], sehingga jumlah keseluruhannya 40 organisasi,” kata Wanimbo.Wanimbo mengatakan pemerintah terus merumuskan berbagai strategi untuk mempertahankan kolonialisme di West Papua, dengan gencar mendukung Otonomi Khusus Papua. Ia mendesak semua pemangku kepentingan politik di Papua berhenti mengatasnamakan rakyat Papua untuk mendukung rencana pemberlakuan Otsus Papua Jilid II, dan segera mendukung Petisi Rakyat Papua.

“Kami mengimbau agar siapapun, dalam kegiatan bentuk apapun, baik melalui lembaga formal maupun non formal, segera berhenti. Tidak boleh [ada pihak yang] mengatasnamakan rakyat Papua, dengan mencaplok hak masyarakat Papua [untuk menolak Otsus Papua]. Kami 40 organisasi, [sudah] menyatakan Otsus Papua gagal total,” kata Wanimbo.

Wanimbo menyatakan pihaknya menolak orang yang ditokohkan Indonesia untuk mengatasnamakan rakyat Papua untuk mengesahkan Otsus Papua Jilid II. “Kami menolak tim panitia khusus buatan kolonial Indonesia melalui Majelis Rakyat Papua, Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Pemerintah Provinsi Papua. Kami menolak keterlibatan Universitas Cenderawasih, Universitas Negeri Papua, dan perguruan tinggi di Indonesia dalam merancang Otsus Papua Jilid II. Kami menolak Otsus Papua Jilid II, dan meminta rakyat segera bergabung untuk menuntut referendum di Tanah Papua,” kata Wanimbo.

Pada 22 Juli 2020 lalu, tokoh perempuan Mama Yosepha Alomang yang menghadiri peluncuran Petisi Rakyat Papua menyatakan rakyat Papua sejak dulu telah hidup mandiri tanpa Otsus Papua. Mama Yosepha yakin rakyat Papua siap hidup tanpa Otsus Papua. Mama Yosepha mengajak rakyat Papua untuk mendukung Petisi Rakyat Papua untuk menolak Otsus Papua Jilid II.

“Dulu kami hidup mandiri tanpa Otsus. Kehadiran Otsus di Papua juga bukan keinginan rakyat Papua,” tuturnya.

Hingga Senin, telah ada 40 organisasi yang menyatakan dukungan mereka bagi Petisi Rakyat Papua untuk menolak Otsus Papua Jilid II. Berikut adalah daftar 40 organisasi yang telah menyatakan dukungan mereka bagi Petisi Rakyat Papua:

  1. KNPB (Komite Nasional Papua Barat)
  2. AMP (Aliansi Mahasiswa Papua)
  3. GempaR-Papua (Gerakan Mahasiswa Pemuda Rakyat Papua)
  4. Garda- P (Gerakan Rakyat Demokratik Papua)
  5. SONAMAPPA (Solidaritas Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua Barat)
  6. FIM – WP (Forum Independen Mahasiswa West Papua )
  7. WPNA (West Papua National Authority)
  8. FNMPP (Front Nasional Mahasiswa Pemuda Papua)
  9. SPMPB (Solidaritas Perempuan Melanesia Papua Barat)
  10. MAI (Masyarakat Adat Independen)
  11. APAP (Asosiasi Pedagang Asli Papua)
  12. LEPEMAWI (Komunitas Peduli Lingkungan)
  13. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN Sorong)
  14. BABEOSER BIKAR
  15. GP (Green Papua)
  16. DAP (Dewan Adat Papua)
  17. Pelajar, Mahasiswa dan Pemuda Yahukimo di Jayapura
  18. AMPTPI (Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia)
  19. Ikatan Mahasiswa Kaimana di Jayapura
  20. Asosiasi Mahasiswa dan Pemuda Papua Barat (AMP3B)
  21. Komisi Somatua (Komunitas Mahasiswa Independen Kabupaten Intan Jaya)
  22. West Papua Interest Association/West Papua Indigeneous People (WPIA)
  23. SAY (Solidaritas Anak Yalimo)
  24. Forum Komunikasi Pemuda Pelajar Mahasiswa Se- Kawasan Teluk Ampimoi (FKPPM-KATELMOI)
  25. Himpunan Pelajar Mahasiswa Kwiyawagi Bersatu se-Indonesia di Jayapura
  26. Himpunan Mahasiswa Kabupaten Yalimo se-Indonesia (HMKY)
  27. Komunitas Mahasiswa dan Pelajar Aplim-Apom (KOMAPO) Kabupaten Pegunungan Bintang Se Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera.
  28. Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Meepago di Jayapura
  29. Nelayan Pribumi Papua (NEPPA) kota Jayapura
  30. Forum Gerakan Rakyat Boven Digoel (FGR-BD)
  31. Parlemen Jalanan (Parjal) Manukwari
  32. Forum Komunikasi Mahasiswa Intan Jaya (FKMI) Kota Studi Nabire
  33. Ikatan Mahasiswa Tambrauw- Manokwari
  34. Pemuda Adat Papua
  35. Solidaritas mahasiswa Meepago di Manukwari
  36. Serikat Pembebasan Perempuan Papua (SP3)
  37. Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah di Manokwari
  38. Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP)
  39. Front Rakyat Maubere untuk West Papua (FRM-WP)
  40. PNG`s NGO and Civil Society Coalition Partners Inc.

(Jubi)

Komentar