Tentara Pembebasan Nasional OPM Mengaku Bertanggungjawab Membakar Pesawat

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Dua hari pasca insiden dibakarnya pesawat sipil Maf di Distrik Mbiandoga Kabupaten Intan Jaya, pihak Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Papua Barat (PB) akhirnya angkat suara. Seperti biasa, mereka mengklaim sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kejadian yang sejatinya dilarang dalam aturan dunia internasional tersebut.

Akan tetapi alasan TPNPB masih sama. Pesawat ini membawa pasukan keamanan TNI Polri ataupun mengangkut bahan makanan yang nantinya diberikan kepada pihak TNI Polri. Mereka menganggap ini bagian dari pesengkokolan sehingga pantas untuk ditembak atau dibakar.

“Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB baru saja mendapat konfirmasi bahwa berita penembakan helicopter di Tembagapura dan penembakan pesawat civil di Intan Jaya itu benar. Dan alasannya sudah jelas, bahwa tahun lalu (2019 dan 2020) Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM sudah pernah mengumumkan bahwa apabila helicopter civilian dan pesawat civil komersial mengangkut anggota TNI dan Polri maka TPNPB siap tembak,” tegas Jubir TPNPB Sebby Sambom melalui pesan singkatnya Jumat (8/1).

Ini dianggap sebagai bagian dari target pasukan TPNPB karena sebelumnya Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB telah memberikan peringatan dan berjanji dimana target pasukan TPNPB tidak akan dicabut hingga Papua merdeka penuh dari kolonialisme Indonesia di tanah leluhur bangsa Papua.

“Penembakan terhadap pesawat dan pembakaran ini karena tidak mengindahkan peringatan TPNPB dan jika masih melakukan maka kami akan terus melawan (menembak),” tegasnya.

Karenanya Manajemen Markas Pusat mulai mengumumkan hari ini, tanggal 8 Januari 2021 Management Markas Pusat Komnas TPNPB bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

Disinggung bahwa pesawat MAF adalah pesawat sipil dan dalam aturan dunia internasional tidak boleh menembak pesawat sipil, kata Sebby meski pesawat ini merupakan pesawat misionaris namun pihaknya menganggap semuanya adalah agen kapitalists asing yang datang sebagai mata-mata untuk menghancurkan kekuatan alam yang dimiliki orang asli Papua.

“Akhirnya Indonesia dan Amerika leluasa mencuri kekayaan alam kami, oleh karena itu kami tidak akan kompromi, dan kami mengamati pesawat itu juga selalu angkut TNI/Polri . Kami sudah pantau,” imbuhnya. (cepos)

Komentar