Terungkap! Masih Banyak yang Salah Kaprah Soal OTG

JurnalPatroliNews – Jakarta, Masyarakat Indonesia ternyata banyak yang belum memahami istilah orang tanpa gegala (OTG) Covid-19. Hal ini tercermin dari Survei AC Nielsen bekerjasama dengan UNICEF yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Risang Rimbatmaja, Konsultan UNICEF, mengatakan banyak kesalahan persepsi bahwa orang yang kelihatan sehat, dianggap tidak bisa menularkan penyakit juga menjadi faktor rendahnya penerapan perilaku menjaga jarak di kalangan masyarakat.

“Yang tidak kalah menonjol adalah salah persepsi, saya sehat atau orang lain sehat kenapa harus jaga jarak. Kelihatannya konsep Orang Tanpa Gejala (OTG) masih belum betul-betul berada di benak masyarakat,” jelas Risang Rimbatmaja beberapa waktu lalu.

Dalam survei yang dilakukan di 6 kota besar di Indonesia dengan jumlah 2000 responden tersebut terungkap bahwa hanya 47% yang disiplin menjaga jarak, lebuh rendah dengan disiplin #pakaimasker (71%) dan #cucitangan (72%).

“Khusus untuk jaga jarak, didapatkan ternyata ada aspek norma sosial yang berperan di sini misalnya, merasa tidak enak menjauh dari orang lain, orang lain yang mendekat ke saya, atau berpikir bahwa semua orang juga tidak menjaga jarak,” terang Risang Rimbatmaja.

Perlu bagi masyarakat luas mengetahui konsep OTG, karena masyarakat menjadi merasa tidak perlu menjaga jarak. Apabila masyarakat mengetahui lebih jauh lagi soal cara penularan COVID-19, diyakini bahwa masyarakat akan melakukan pencegahan lebih disiplin lagi.

“Tentunya semakin baik pengetahuannya semakin berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan COVID-19 yang lebih baik dan disiplin,” ujar Rizky Ika Syafitri, UNICEF Communications Development Specialist.

Dalam survey tersebut juga terungkap bahwa hanya 31,5% dari seluruh responden yang melakukan 3M secara disiplin. 36% dari total jumlah responden melakukan dua dari perilaku 3M. Sementara 23,2% melakukan 1 dari perilaku 3M. Hanya 9,3% dari responden yang tidak melakukan kepatuhan terhadap 3M sama sekali.

(cnbc)

Komentar