TNI AL Evaluasi Semua Kapal Perang, Ini Penjelasan Yudo Margono Terkait KRI Teluk Jakarta Karam di Jawa Timur

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Markas Besar TNI Angkatan Laut melakukan evaluasi menyeluruh terhadap armada kapal perang yang dimiliki, terutama kapal-kapal yang kondisi dan umurnya sudah cukup tua dan memerlukan penanganan tertentu.

“Evaluasi itu kami lakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono usai memimpin upacara Prasetya Perwira 323 siswa lulusan Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktupa) di Kodiklatal, Surabaya, Jumat (17/7).

Pernyataan orang nomor satu di jajaran TNI AL itu menanggapi peristiwa tenggelamnya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Jakarta-541 di perairan timur laut Pulau Kangean, Jawa Timur, pada Selasa, 14 Juli 2020.

Yudo menyebut KRI Teluk Jakarta-541 sangat laik layar dan sudah melewati prosedur tetap TNI AL sebelum melakukan pelayaran. Bahkan, kapal perang jenis Frosch buatan Jerman tahun 1973 dan masuk jajaran TNI AL pada 1993 itu sudah naik dok pada April 2020.

“Itu sudah persyaratan standar sebelum berlayar, termasuk kapal itu melaksanakan L1 dan L2 (latihan 1 dan 2). Jadi, semua sisi teknis dan kesiapan sudah terpenuhi,” paparnya.

Namun demikian, lanjut Laksamana Yudo Margono, kapal perang itu mendapat musibah dihantam ombak besar saat berada di perairan timur laut Pulau Kangean hingga mengalami kebocoran dan akhirnya tenggelam. Sebanyak 55 anak buah kapal berhasil menyelamatkan diri.

“Dari sisi umur, kapal itu memang sudah cukup tua dan ada kemungkinan-kemungkinan yang timbul. Tetapi, saya tidak membela diri dan itu murni musibah yang tidak bisa dihindari,” ujarnya menambahkan.

KRI Teluk Jakarta-541 yang sedang melaksanakan operasi dukungan laut pergeseran logistik ke wilayah timur mengalami kebocoran yang mengakibatkan tenggelam pada kedalaman sekitar 90 meter di perairan timur laut Pulau Kangean, Jatim.

Kadispenal TNI AL Laksamana Pertama TNI M Zaenal mengatakan peristiwa terjadi pada Selasa (14/7) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu gelombang laut di sekitar lokasi kejadian cukup tinggi, antara 2,5 sampai dengan 4 meter.

“54 ABK diselamatkan oleh KM Tanto Sejahtera yang sedang berlayar di posisi 5 NM dari lokasi kejadian, satu ABK lainnya ditolong oleh KM Dobonsolo,” tutur Kadispenal saat dikonfirmasi rekan media di Jakarta, Selasa (14/7) malam.(lk/ant)

Komentar