Usai Dituntut Bui Seumur Hidup, Ini Update Skandal Jiwasraya

JurnalPatroliNews – Jakarta, Dua terdakwa kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yakni Direktur Utama PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro alias Bentjok dan Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) Heru Hidayat menjalani sidang tuntutan pekan ini.

Dalam sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, usai keduanya sembuh dari Covid-19, Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan tuntutan bagi keduanya, seperti dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (17/10/2020).

Salah satu poin yang diminta adalah keduanya dituntut untuk mengembalikan uang yang diduga telah digelapkan. Tidak main-main, JPU meminta keduanya harus mengembalikan uang kerugian negara yang telah mencapai triliunan rupiah yakni mencapai Rp 12,157 triliun, masing-masing sebesar Rp 6,078 triliun baik untuk Bentjok maupun Heru.

“Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat telah diperkaya sebesar 12 triliun 157 miliar. Untuk itu, terdakwa Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat harus mengganti kerugian negara tersebut masing-masing 6 triliun 78 miliar 500 juta,” kata Jaksa di awal pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Namun pada pembacaan akhir tuntutan, jumlah ganti rugi khusus untuk Heru Hidayat berubah dari Rp 6,078 triliun menjadi 10 triliun 728 miliar 783 juta 375 ribu rupiah (Rp 10,72 triliun).

Dengan demikian, total ganti rugi yang harus disetorkan keduanya mencapai Rp 16,81 triliun, sama dengan jumlah potensi kerugian negara berdasarkan hitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Kedua terdakwa disebut berperan dalam pengelolaan aset saham dan reksa dana yang dikelola 13 manajer investasi.

Seperti diketahui, selain Bentjok dan Heru yang baru menjalani sidang tuntutan, empat terdakwa kasus Jiwasraya telah menjalani sidang putusan pada Senin, 12 Oktober 2020 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur.

Pengadilan memutuskan keempat terdakwa dengan pidana maksimal, yakni penjara seumur hidup.

1. Mantan Direktur Utama Jiwasraya, Hendrisman Rahim, diputus bersalah telah melakukan korupsi dengan memperkaya diri dan Benny Tjokro dkk senilai Rp 16 triliun dan dihukum seumur hidup.

2. Mantan Direktur Keuangan Jiwasraya, Hary Prasetyo, juga divonis hukuman penjara seumur hidup dalam sidang putusan yang digelar Senin (12/10/2020).

3. Mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya, Syahmirwan, divonis penjara seumur hidup karena bersalah dalam skandal korupsi Jiwasraya.

Vonis terhadap Syahmirwan lebih berat dari tuntutan JPU sebelumnya, yakni pidana penjara selama 18 tahun dan denda senilai Rp 1 miliar.

4. Joko Hartono Tirto, Direktur PT Maxima Integra, dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana tersebut dalam dakwaan primer dan dihukum dengan pidana penjara selama seumur hidup.

Sebagai informasi, Kejaksaan Agung sudah menetapkan Hendrisman Cs sebagai terdakwa di kasus Jiwasraya.

Tak hanya itu, dalam kasus Jiwasraya, Kejagung juga menetapkan satu pejabat Otoritas Jasa Keuangan dan 13 perusahaan manajer investasi (MI) sebagai tersangka.

Sidang Bentjok dan Heru sebetulnya digelar 24 September 2020 lalu. Namun, keduanya belum bisa dihadirkan di persidangan saat itu karena positif terinfeksi virus Corona.

Tanggapan Kementerian BUMN

Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas Jiwasraya pun telah angkat bicara mengenai putusan jaksa. Menurutnya, keputusan vonis seumur hidup belum pernah terjadi dalam kasus kejahatan korporasi.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan hukuman seumur hidup ini merupakan langkah yang sangat positif dan menunjukkan keseriusan dalam menyelesaikan masalah di Jiwasraya.

“Jadi setelah diputuskan oleh PN [Pengadilan Negeri] vonis terhadap empat orang petinggi dari Jiwasraya yaitu vonisnya seumur hidup, bagi kami kementerian bahwa ini adalah langkah sangat positif dan menunjukkan keseriusan tidak hanya dari kami di Kementerian BUMN tapi dari sisi aparat hukum langkah-langkahnya,” kata Arya

“Vonis ini yang merupakan vonis yang belum pernah terjadi juga, adanya vonis sampai seumur hidup untuk kejahatan korporasi,” imbuh dia.

Lebih lanjut, terkait dengan tuntutan seumur hidup dan denda yang dijatuhkan kepada dua tersangka lainnya, yakni Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro [Bentjok] diharapkan bisa memberikan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia.

Adapun saat ini vonis belum dijatuhkan kepada dua tersangka ini.

“Kita harapkan juga nantinya vonisnya memberikan rasa keadilan bagi rakyat juga. Apalagi kita tahu ada tuntutan sampai Rp 16,8 triliun ini adalah langkah-langkah juga untuk mengembalikan kerugian yg dialami oleh Jiwasraya,” ungkap Arya.

(cnbc)

Komentar