Wanita Nuklir Indonesia

Sebelum memperkenalkan Wanita Nuklir Indonesia, perlu sedikit menyampaikan tokoh wanita nuklir dunia sebagai Perintis yang namanya sangat populer didalam dunia kenukliran.

  1. Maria Salomea Sklodowska (1867-1934)

Maria lahir di Warsawa, Polandia pada 7 Nopember 1867.

Setelah tamat sekolah lanjutan melalui perjuangan yang gigih, pada tahun 1881 ia pindah ke-Perancis dan meneruskan studinya di Universitas Sorbonne Paris, bidang Fisika dan Matematika. Dia kemudian menikah dengan fisikawan Perancis bernama Pierre Curie pada 26 Juli 1895.

Akibat perkawaninannya ini, maka dia lebih dikenal sebagai Marie Curie oleh para ilmuwan. Marie Curie adalah penemu radioaktif, polonium dan radium serta pengembang sinar X. Akibat penemuannya itu, maka dia wanita pertama didunia pemenang Hadiah Nobel di-bidang Fisika pada thn 1903, kemudian pada tahun 1911 mendapat hadian Nobel lagi dibidang Kimia.

Dia satu-satunya Wanita didunia yang sampai saat ini pemenang 2 Hadiah Nobel.

Marie sering bergaul dengan radiasi saat dia melakukan penelitian di laboratorium dan dia sendiri belum tahu akan bahaya radiasi. Karena terlalu lama bergaul dengan radiasi sinar Radium, maka Marie meninggal pada 4 Juli 1934 di Perancis akibat mengidap Anemia (kanker darah).

  1. Lise Meitner (1878-1968)

Sosok yang terkenal dan dihormati dibidang fisika, yang oleh Albert Einstein menjulukinya sebagai Madam Curie Jerman. Meitner adalah penemu fisi nuklir. Pada thn 1939 dia menerbitkan makalah tentang fisi nuklir dan menjadi orang pertama yang mengatakan bahwa uranium dan thorium bisa mengalami fisi.

Menurut Meitner, reaksi fisi akan menghasilkan energi yang sangat besar. Meitner juga menjadi ilmuwan pertama yang meramalkan bahwa reaksi fisi bisa bertahan sendiri berkat neutron-neutron yang dilepaskan oleh reaksinya.

Namun hak dan prestasinya diabaikan karena dia keturunan Yahudi, bahkan nyawanya terancam saat kekuasaan Hitler sehingga dia mengungsi dari Jerman kenegara lain. Atas jasa-jasanya dalam pengembangan Ilmu pengetahuan, maka dia mendapat tanda jasa berupa Enrico Fermi Award, Medali Max Palnck, Hadiah Lieben, Otto-Han Prize for Chemistry and Physics.

Meitner meninggal pada 27 Oktober 1966.

  1. Chien Shiung Wu (1912-1997)

Lahir di Liuhe, Taicang, Jiangsu, Cina 31 Mei 1912 dan meninggal di New York City, AS pada 16 Pebruari 1997.

Wu lulus sarjana bidang fisika pada 1934 di Universitas Pusat Nasional di Nanking dengan pujian tertinggi dikelasnya. Pada 1936 Wu melanjutkan studinya di University of California, Berkeley dan lulus doktor thn 1940.

Wu adalah seorang fisikawan eksperimental Tiongkok-Amerika yang membuat kontribusi pengembangan proses untuk memisahkan uranium menjadi isotop-isotop uranium 235 dan uranium 238 melalui difusi gas. 1945 Wu mengakhiri karirnya sebagai Prof. di Universitas Columbia New York. Dia juga menemukan cara untuk memperkaya bijih uranium yang menghasilkan uranium dalam jumlah besar sebagai bahan bakar bom.

Hasil penelitiannya ini memberi sumbangan besar bagi produksi bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada thn 1945. Karena keahlian dan prestasinya, maka Wu dijuluki sebagai THE FIRST LADY OF PHYSICAL, QUEEN OF NUCLEAR RESEARCH dan THE CHINESE MADAME CURIE.

Ketiga nama itu antara lain dari sekian banyak wanita nuklir yang terkenal di-dunia dan berprestasi didalam pengembangan, pemanfaatan dan penguasaan iptek nuklir.

Bagaimana dengan wanita nuklir Indonesia?

Ada banyak nama baik sebagai perintis/pelopor maupun yang sedang aktif sekarang ini, baik aplikasi maupun energi nuklir. Diantara mereka tercatat:

Untuk Aplikasi Nuklir, bidang Sterilisasi antara lain Nazly Hilmy dan Rahayu Chosdu (Almh), bidang Pengawetan makanan al Zubaidah Irawati, bidang Pertanian Ita Dwimahyani, bidang Peternakan Boky Jeanne Tuasikal, bidang Biologi Radiasi Zubaidah Alatas, bidang Gizi Ermin Katim, bidang NAA untuk Kesehatan dan Lingkungan Muhayatun. Bidang Non-Destructive Tes Renaningsih Setjo, dll.

Kemudian dibidang energy nuklir tercatat antara lain Geni Rina Sunaryo, Pande Made Udiyana, Endiah Puji Hastuti, dll. yang tidak bisa kami sebut secara lengkap.

Dari nama-nama tersebut, untuk tahap pertama, ada beberapa nama baik Senior maupun yunior yang ingin diuraikan dibawah ini.

  1. DRA. NAZLY HIMLY Ph.D,Apt,APU/Prof.in Sc.

Srikandi Aceh ini, lahir di Meulaboh, pada 6 Desember 1938. Jenjang pendidikannya mulai dari Pharmacy, ITB, 1964, Aphoteker, ITB, 1965, Ph.D. di Tokyo University of Agriculture, 1964 in Radiation Microbiology dan Prof. APUm (Ahli Peneliti Utama di LIPI) 1997.

Adapun pengalaman kerjanya beragam, mulai dari Director Center for the Application of Isotopes and Radiation (CAIR), BATAN (1990-1997; Special Expert Staff to Director General of BATAN(1997-1999), Principal Research Scientist for Prof. inSc (APU) of BATAN (1997-Now), Manager BATAN Research Tissue Bank(1999-2004), Consultant, Tissue Bank and Sterilizartion by Irradiation of Health Care Productsand Tissue Allografts9 (2004-NOW), IAEA (INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY) Field Expert in Tissue Banking and Radiation Sterilization(1996-2004) in Malaysia, Pakistan, Mexico), Lecturer at joint IAEA and National University of Singapore training course on Tissue Banking (1998-2018), Team of Contributor for Pedoman Operasional Pelayanan Bank Jaringan (2004), Dep.Kes. RI.

Dalam kegiatan organisasi profesi, Nazly Hilmy tercatat aktif sebagai Vice President of Indonesian Association of Tissue Banking (2001-), Secretary General of Asia Pacific Association of Surgical Tissue Banking-APASTB (1998-2004), Member of European Association of Tissue Bank(EATB), Member of American Association of Tissue Bank(AATB), dan President of Indonesian Women in Nuclear (1996-2004).

Wanita Aceh ini juga menjadi Editor baik Buku, Jurnal maupun Majalah terbitan Singapura, Kuala Lumpur dan Jakarta. Juga lebih dari 100 tulisan ilmiah yang ditulisnya baik dalam bentuk buku, Jurnal dan Laporan.

Atas pengabdiannya kepada bangsa dan Negara lain serta pengembangan Ilmu Pengetahuan, maka Wanita ulet ini mendapat Tanda Jasa dari Pemerintah RI berupa Satya Lancana Wira Karya(1990) dan Satya Lancana Karya Satya 30 tahun (1995) serta Life Time Achievement Award From NUH Tissue Bank, Singapore 2017 dan APASTB Pioneer Award, Kuala Lumpur, 2018.

Walau sudah Lansia, dengan umur 83 thn, Wanita karir ini yang masih energik, juga masih aktif menulis buku, nara sumber dari berbagai kegiatan, aktif dalam kegiatan organisasi seperti HIMNI (Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia), anggota BGA (BATAN Golden Age Association) dan Vice President of Indonesian Association of Surgical Tissue Bank 2012-sekarang.

  1. DR.IR. ZUBAIDAH IRAWATI

Srikandi ini lahir di Pekalongan Jawa Tengah pada 15 Agustus 1960.

Menyelesaikan S1 di IPB thn 1977, kemudian melakukan riset untuk program S3 di Wageningen Agricultural University Belanda pada 1989-1992.

Sesudah itu mengikuti Program S3 di IPB, Bogor dan lulus thn 1997 bidang Food Chemistry dengan predikat Cum Laude. Zubaidah menjadi birokrat BATAN dari thn 1979-2015. Dalam karirnya sebagai birokrat BATAN, Dimulai sebagai tenaga Peneliti yang ditekuninya sampai sekarang.

Kemudian menjadi Kepala Seksi Iradiasi makanan sejak thn 1999 dan setelah pensiun dari BATAN, wanita ulet ini terus menekuni bidang Iradiasi Makanan sampai saat ini. Pada 2002-2009 terlibat dalam penyusunan Regulasi tentang makanan yang di-iradiasi.

Kemudian sejak 2003 s/d sekarang terlibat dalam National Research Team On Sterile and Clean Diet For Hospital Patients And Other Specific Target Group.

Disisi lain, sejak 2003 juga, wanita kreatif ini menjadi Konsultan bidang Iradiasi Makanan pada PT Rel-Ion, Cibitung Bekasi. Sebagai seorang ahli dibidang Food Chemintry dengan gelar DR, maka Wanita cantik ini juga menjadi Pengajar di-beberapa Universitas di-Indonesia.

Tahun 1999-2005 ikut dalam kegiatan IAEA(NPC: IAEA-RCA/RAS5/042) dengan Title: Application of irradiation to Ensure Food Safety, Security and Trade, dari thn 2007-sekarang, juga ikut dalam kegiatan IAEA(NPC:IAEA-RCA/RAS5/046 Projects) dengan Title: Novel Application of Food Irradiation Technology for Improving Socio-Economic Development.

Wanita energik ini, juga aktif didalam berbagai Organisasi Profesi seperti National Contact Point and Member of International Consultative Group on Food Irradiation (ICGFI) under aegis of IAEA/WHO/FAO (2002-2004).

Di tingkat nasional, menjadi Editor Board of Radiation and Isotopes Technology-National Journal at the Centre Member of National Professional Certification Association (2007-sekarang). Dari 2000 s/d sekarang, terlibat dalam 2 organisasi professional yakni Member of Indonesian Trader of Food and Beverage Association dan Member of Indonesian Food Technologist Association.
Sampai saat ini, Wanita karir ini telah menulis lebih dari 50 publikasi ilmiah, baik terbitan dalam maupun luar negeri. Soal teknologi radiasi makanan, Wanita ini sangat laris dicari berbagai pihak.

  1. DR. GENI RINA SUNARYO

Jika DR. Nazly Hilmy dan DR. Zubaidah Irawati keahlian mereka di bidang Aplikasi Nuklir, maka DR. Geni Rina Sunaryo spesialisasi di-bidang Energi Nuklir.

Wanita cantik ini tanggal kelahiran nya sama dengan Presiden SBY yaitu 9 September hanya tahunnya berbeda.

SBY tahun 1949, Geni tahun 1962.

Wanita kelahiran Jakarta ini, menyelesaikan B.Sc.nya di Akademi Kimia Analisis Bogor, 1984, kemudian mendapat gelar S2 di Tokyo University, Dept. of Nuclear Engineering thn 1990 dan S3 juga di Tokyo University, Dept. of Quantumn Science and Engineering, lulus thn 1994.

Wanita karir ini memulai pengabdiannya sebagai PNS (sekarang ASN) di BATAN mulai thn 1985 s/d sekarang.

Disamping pendidikan formalnya yang ditempuh diatas, juga mengikuti berbagai pendidikan non-formal didalam maupun diluar negeri saat menjadi pegawai BATAN. Dimulai dengan Pelatihan/Pendidikan Proteksi Radiasi, Prajabat Golongan II, Kepemimpinan ADUM, Workshop On Nuclear Safety Regulatory, Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Tingkat II, Angkatan XLI Kelas H, Workshop On Nuclear Safety Regulatory Control,IAEA, (1985, 1986,1996,1996,2015 ) yang semuanya bertempat di Jakarta.

Kemudian ada juga IAEA-BATAN Workshop On Remaining Life Studies, BATAN-IAEA National Training CourseOn Ageing Management For Research Reactor, National Training Course On The In-service Inspection Of Reactor Research, Center For Development Of Reactor Research Technology (2001, 2003, 2004) yang semuanya berlangsung di-Serpong.

Pendidikan/latihan yang berlangsung di-luar negeri, urutannya sebagai berikut: 1. RIKEN, Training On Extraction Of Natural Product For Anti Cancer,1987 di Saitama, Japan; 2. Kursus Bahasa Jepang, 1988 di Takusoku University, Tokyo; 3. STA Scientist Research On Radiolysis Of High Temperature Water, 2001, At NUTEC, JAERI, Tokyo; 4. PostDoc., Research Work On Theoritical Radiation Chemistry Entitled Monte Carlo Simulation Research Laboratory In The Department Of Nuclear Medicine And Radiobilogy, 2005, Sherbrooke, Quebec, Canada; 5. Post.Doc., Research Work On Water Chemistry Of Super critical Pressure Water and Computer Simulation Of Coolant Radiolysis, at Central Research Institute Of Electric Power Industry, 2006, Kanagawa, Japan; 6. IAEA Training Course On Water Quality Management for Research Reactors and Research Reactor Spent Fuel Facilities, Josef Stefan Institute, Milan Copic Nuclear Training Center, 2007, Ljubljana, Slovenia.

Sebagai birokrat BATAN, jabatan structural wanita karir ini dimulai dari Kepala Sub Bid. Ilmiah dan Dokumentasi, Pusat Keselamatan Reaktor Nuklir, kemudian menjadi Kepala Sub Bid. Kendakan Material, Pusat Keselamatan Reaktor Nuklir(dijalani sejak 1999-2005), lalu promosi menjadi Kepala Bidang Teknologi dan Keselamatan Reaktor, Pusat Keselamatan Reaktor Nuklir (2013-2014), kemudian dipromosi lagi menjadi Kepala Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir(2014-2019).

Dalam Jabatan Fungsional dimulai pengangkatan pertama 1-10-1995, kemudian menjadi Peneliti Muda, Peneliti Madya, Peneliti Utama dan terakhir Peneliti Ahli Utama. Setelah Peneliti Ahli Utama, tinggal menunggu jabatan Profesor.

Selama karirnya, wanita tangguh ini telah terlibat didalam kegiatan ilmiah sebanyak 32 kali, terbanyak diluar negeri,meliputi negara2 Korea Selatan, Jepang, Tunisia, Austria, Australia, Scotlandia, Maroko, Rusia, Cekoslowakia, Slovenia, AS dan Cina. Dalam kegiatan ilmiah tsb, Wanita yang menguasai Bahasa Jepang, Inggeris disamping Indonesia dan Jawa, sebagai Penyaji /Pembicara sebanyak 20 kali, topik materinya semua berkisar tentang energi nuklir sesuai bidang keahliannya.

Yang sangat menarik pula, Wanita ayu ini memiliki 99 karya tulis ilmiah, baik yang ditulis sendiri, maupun bersama rekan. Tercatat ada 99 karya tulis ilmiah dimana sebagai Penulis Tunggal ada 7 tulisan, Penulis Utama 36 tulisan, bersama Penulis lainnya 56 tulisan. Dari 99 karya tulisan ilmiah ini, Bahasa Inggris ada 76 tulisan, Bahasa Indonesia 21 tulisan dan Bahasa Jepang 2 tulisan (Thesis S2 dan S3).

Ditengah kesibukannya sebagai abdi Negara, Wanita yang pinter tari Jawa ini, juga terlibat dalam pengelolaan jurnal ilmiah yaitu sebagai Redaksi, Editor, Ketua Editor pada jurnal Buletin Epsilon terbitan PTKR BATAN (1998-2001) serta Editorial Board pada Nuclear Desalination International Journal. Juga sedang menjadi Pembimbing bagi 6 mahasiswa yang terdiri dari 3 mahasiswa STTN (Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir) Yogyakarta, 2 mahasiswa UI dan 1 mahasiswa IPB.

Dari jenjang karir dan prestasi yang diukir oleh Wanita unik ini, maka ada satu hal yang perlu dicatat yaitu dia sangat berperan dalam persiapan dan pembangunan RDE (Reaktor Daya Eksperimental) jenis HTGR (High Temparature Gas Reactor) yang saat ini sudah terbangun dan berlokasi di kawasan Puspitek Serpong sebagai persiapan untuk pembangunan PLTN di_indonesia.
Namun kelanjutan pembangunan reaktor ini terhambat karena berbagai kendala.

  1. DR. DRA. NETTY HERAWATI, M.Si.

Wanita kelahiran Pontianak, 29 Oktober 1965, sesungguhnya bukan ahli nuklir.

Wanita cantik ini aslinya seorang ahli Komunikasi lulusan S2 (1998) dan S3 (2005) dari Universitas Pajajaran, Bandung jurusan Ilmu Komunikasi.

Sejak thn 1990-sekarang adalah Staf Pengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Pontianak. Staf Pengajar untuk Program Magister Ilmu Sosial sejak 2006-sekarang untuk Fakultas dan Universitas yang sama, Pengajar pada Program Magister Kebijakan Adminstrasi Publik, Universitas terbuka (2011-sekarang) dan Pengajar pada Program Studi Magister Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Tanjungpura(2014-sekarang).

Disamping profesinya sebagai seorang Pengajar Perguruan Tinggi, Wanita energik ini juga aktif dalam kegiatan-kegiatan nuklir sebagaimana Penulis jelaskan dibawah ini.

Sebagai seorang Pengajar Perguruan Tinggi, maka Wanita yang ramah ini telah melakukan berbagai penelitian dengan berbagai judul sesuai bidang keahliannya yaitu komunikasi sejak 2006-2020.
Dari 21 kegiatan penelitian yang ditekuninya sejak 2020, maka ada yang terkait dengan nuklir antara lain dengan Judul: 1. “Desain Strategi dan Pengembangan Public Information & Education Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Guna Mendukung Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir(PLTN) Di Kalimantan Barat” , Program Insentif Riset dasar Kementerian Riset dan Teknologi(dilaksanakan 2 tahap thn 2010 dan 2011); 2. “Strategi Public Acceptance Untuk Mendukung Rencana Pembangunan PLTN Di Kalimantan Barat”(Riset Insinas 2020-2021).

Kemudian dalam penulisan 8 artikel ilmiah dalam jurnal(2005-2020), ada sebuah artikel terkait nuklir. Judulnya “Persepsi Masyarakat dan Potensi Public Acceptance Terkai Wacana Pembangunan PLTN di Kabupaten Bengkayang, Jurnal Pembangunan Energi Nuklir, 2020, BATAN.

Dalam kegiatan 6 Seminar Internasional yang di-ikutinya sebagai Pembicara, maka ada kegiatan yang terkait nuklir. Judul Presentasinya adalah: 1. “Communications of Multicultural Society: Role of Nuclear Family In Course of Socialization at Society of Chinese Pontianak”, Invited presentations at Conference of International AntarUniversity Borneo Kalimantan(IV With The Theme : “Social Transformations Rural Society and Coastal Area Borneo-Kalimantan: It’s Issues”), Balikpapan, 24-25 June 2008; 2. “Communication Model Of Musyawarah and Role of The Traditional Leaders In Building Public Acceptance To Support Nuclear power Plant Development Plan at Bengkayang Regency”. The l “Universitas Lampung International Conference On Science, Technology and Environment 2020, November 18-19, 2020.

Ada juga 22 Presentasi Profesional dari Wanita murah senyum ini diantaranya ada topik tentang nuklir yaitu: 1. “Aspek Sosial Penerimaan Masyarakat Terhadap Iptek Nuklir di Propinsi Kalimantan Barat”, Kerjsama BATAN dan Univ. Tanjungpura, 14 Maret 2019; 2. Presentasi Dalam Kegiatan Penyelenggaraan Partisipasi BAPETEN pada Proses NEPIO Sebagai Kajian Penerapan Integrated Risk Informed Decision Making, 3 September 2019; 3. Keynote Speaker On Japan Nuclear Power Experience & Industrial Development, JICC-BATAN, Univ. Tanjungpura, 16 Desember 2019; 3. “Perempuaan Bicara Nuklir: “Perlukah PLTN Di Kalimantan? Webinar Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia(HIMNI), Juli, 2020.

Dalam 7 kegiatan Pelatihan Profesional sejak 2008-2019, maka ada 2 kegiatan yang terkait nuklir yaitu: 1. “IAEA(International Atomic Energy Agency) Training Course Programme In Argone National Laboratory “Train the Trainers for Embarking Countries in Phase 1 of The Milestone Approach”, USA, 25 April-13 May 2016; 2. “Nuclear Energy Public Understanding Course in Japan”, JAIF International Cooperation Center (JICC), 25-29 Maret 2019.

Dari berbagai penghargaan yang diterimanya, maka ada satu penghargaan yang terkait nuklir yaitu “Best Paper pada Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir (SENTEN)”, 2020.

  1. DR. DEWI MOTIK M.Si.

Dewi Motik adalah Dewi dari segala Dewi di-Indonesia.

Sosok ini dikenal luas oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia mulai dari paling elit sampai yang paling bersahaja. Wanita karir ini dengan nama lengkap Cri Puspa Dewi Motik, lahir di-Jakarta, pada tgl. 10 Mei 1949.

Jenjang pendidikannya dimulai dari S1 Ekonomi di IKIP Rawamangun, Jakarta, Bachelor of Art di Florida University, AS, S2 Bidang Pengkajian Ketahanan Nasional, Univ. Indonesia, Jakarta, S3 Bidang Pendidikan, Kependudukan dan Lingkungan Hidup, di Univ. Negeri Jakarta.

Wanita hebat ini aktivitasnya meliputi berbagai bidang, mulai dari bidang Usaha(Besar maupun UMKM), Pendidikan, Sosial, Perempuan, Kecantikan, Lingkungan Hidup, dll. Karena kegiatan Wanita penuh energik ini yang multi bidang yang ditekuninya dengan penuh dinamika dan kreatifitas, maka popularitasnya sampai kemancanegara. Karena popularitasnya, maka Dewi pujaan hati Wanita Indonesia ini, banyak mendapat undangan dari luar negeri, baik pemerintahan, lembaga asing, PBB, dunia usaha, dll.

Dari percakapan dengan Penulis, Dewi Motik menceritakan awalnya dia tertarik tentang nuklir/Atom. Saat usia muda, ia membaca ttg peristiwa Hiroshima dan Nagasaki yang hancur karena Bom Atom. Bom Atom ini awalnya yang mengilhami Dewi untuk mencari tahu tentang atom, yang berlanjut ke-nuklir.

Karena itu, saat Dewi Motik tampil dalam berbagai bidang di- forum internasional, baik sebagai Pembicara, Ketua/Anggota Delegasi maupun sebagai pimpinan Sidang, dia selalu memberi waktu untuk diskusi dengan para peserta tentang soal nuklir di-negara mereka.

Bahkan dalam kesempatan kunjungan ke-luar negeri, Dewi sempat mengunjungi beberapa proyek nuklir di Finalndia, Swedia dan Swiss, dll. Dari sekian banyak penampilannya di-kegiatan internasional(tidak bisa dirinci satu persatu karena terlalu banyak), maka ada satu yang perlu dicatat disini yaitu menjadi Pembicara dalam World Convention “The Federation Of Island Nation For World Peace”, 1996 di-Jepang.

Rupanya dari forum ini terus mengilhami Wanita kreatif ini meningkatkan pemahamannya tentang nuklir, karena berbicara perdamaian dunia kini dan nanti, tidak terlepas dari nuklir. Di-Indonesia Wanita Serius ini intensif dan aktif berdiskusi dengan orang2 yang paham tentang nuklir antara lian dengan Kepala BATAN Alm. Soedyartomo Soentono. Dari hasil berbagai diskusi tersebut, maka Dewi Motik kemudian aktif dan menjadi motor dalam kegiatan WIN(Woman International Nuclear) bersama dengan Tri Murni sbg Ketuanya.

Dewi dan rekan selalu hadir dalm berbagai forum internasional mewakili WIN. Dewi juga aktif pada forum kegiatan nuklir didalam negeri.

Antara lain Pada Seminar bertajuk “Indonesia dan Diversifikasi Energi Menentukan Arah Kebijakan Energi Indonesia” yang dihadiri dan dibuka oleh Wapres Yusuf Kalla pada 14 April 2015, dalam forum tersebut Wanita Pegiat Nuklir ini hadir dan bertanya sekaligus mengkritik Wapres Yusuf Kalla dengan mengatakan: Kenapa Indonesia saat ini masih belum membangun PLTN? Pada hal banyak negara-negara telah menjadikan nuklir sebagai sumber energinya. Kalau pakai nuklir, kenapa harus ingatnya Saddam Husein, AS, perang. Nuklir itu untuk energi.

Kemudian pada kesempatan lain, disaat Peringatan Hari Kartini,tanggal 26 April 2019 didepan Pengurus dan Anggota Korpri BATAN, Dewi Motik dalam Sambutannya antara lain mengatakan “Wanita di-era ke-kinian harus tetap semangat meng- sosialisasikan manfaat nuklir diberbagai bidang kehidupan termasuk pemanfaatan nuklir di-bidang energi.

Sebagaimana hikmah Kartini yang berjuang menyampaikan idenya walaupun dengan kondisi yang belum memungkinkan. Wanita BATAN adalah the luckiest person, harus terus menerus secara konsisten menyampaikan nuklir untuk kesejahteraan masyarakat dan kejayaan bangsa, membuat orang tidak takut dengan nuklir. Kita mempunyai semua sumber daya yang menghasilkan nuklir. Dewi juga aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh HIMNI.

Dalam karirnya, Wanita Mandiri ini telah menduduki berbagai posisi seperti: 1. Mendirikan yayasan Putri Ayu(1981); 2. Ketua Umum IWAPI(1982); 3. Ketua Umum Ikatan Ahli Boga Indonesia(1987-1999; 4. Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia(Kowani), 2009-2014; 5. Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Jasa Kesehatan KADIN, 2009; 6. Koordinator Sustainable Development From International Council Of Woman, 2009, 7. Ketua Umum ISIKKI(Ikatan Sarjana Ilmu Kesejahteraan Keluarga Indonesia); 8. Pimpinan Umum De-Mono group; 9. Presiden Direktur PT Puncak Wawasan Indah; 10. Dosen Kewirausahaan di-Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta; 11. Dosen Luar Biasa Ilmu Kesejahteraan Keluarga Indonesia, Universitas Negeri Jakarta.

Berdasarkan berbagai presitasi yang diukir oleh Wanita sumber inspirasi banyak orang ini, maka berbagai Penghargaan diraihnya seperti : 1. Predikat Ratu Luwes dari Ikatan Mahasiswa Jakarta, 1968; 2. None Jakarta, 1968; 3. Ratu Jakarta Fair, 1968; 4. Top Model Of The Year, 1974; 5. Wanita Karir Ideal, 1977; 6. Wanita Berbusana Terbaik, 1981; 7. Orang Muda Yang Berkarya, 1988; 8. Wanita Eksekutif Berbusana Terbaik, 1989; 9. Orang Yang Berjasa Dalam Bidang Pendidikan Diluar Sekolah, 1991; 10. The Golden Award dari Commerce and Industry Board, Udine Friuli Venesia, Italy, 1992; 11. Women’s Of The Year, 1992; 12. 21 Kartini Indonesia, 1992; 13. 12 Wanita Berkarir Berprestasi Indonesia,1992; 14. Special Honor dari World Assembly Of Small And Medium Enterprises, 1993; 15. Citra Wanita Pembangunan Indonesia, 1994; 16. Citra Wanita Orde Baru sebagai Wanita yang berperan dalam perkembangan Pengusaha Kecil dan Menengah, 1995; 16. Karya Bakti Koperasi dan Pengusaha Kecil. 1997; 17. Profesi Award ’97 dari Yayasan Pendukung Karir dan Prestasi, 1997; “Peniti Emas” Prestasi Wanita Indonesia, 1998.

Inilah untuk tahap awal kami perkenalkan 5 Srikandi Nuklir Indonesia, dimana ada 3 ahli nuklir dan 2 Pegiat Nuklir.

Tulisan berikutnya akan Penulis perkenalkan Wanita Nuklir bidang Kedokteran, Pertanian dan Operator Reaktor Nuklir. Saat ini 5 Srikandi tersebut diatas aktif dalam berbagai kegiatan HIMNI(Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia).

Sejak Covid 19 menghantui Indonesia Mulai Maret 2020 s/d sekarang, HMINI telah melakukan Webinar puluhan kami, dimana kelima Srikandi Nuklir ini aktif berperan serta, baik sebagai Peserta maupun Pembicara. Bahkan Dr. Geni Rina Sunaryo banyak kali tampil sebagai Moderator pada Webinar2 HIMNI tsb.

Kelima Srikandi Nuklir ini masuk dalam jajaran Pengurus Pusat HIMNI periode 2018-2023, dimana Dr. Netty Herawati sebagai Anggota Dewan Pendiri, Dr. Nazly Hilmy, dan Dr. Zubaidah Irawati Anggota Dewan Pakar, Dr. Dewi Motik sebagai Anggota Dewan Penasehat dan Dr. Geni Rina Sunaryo sebagai Ketua Divisi Pengembangan Perempuan Nuklir.

Jakarta, 22 Juli 2021.

Penulisa: Markus Wauran
Wakil Ketua Dewan Pendiri HIMNI.

Komentar