Warning! Kasus Positif Covid-19 di Dunia Dekati 22 Juta

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Kasus konfirmasi positif Covid-19 di dunia terus bertambah. Seperti dikutip dari laman https://www.worldometers.info/coronavirus/ pada Minggu (16/8/2020) pukul 14.00 WIB, kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 21.617.987. Dari jumlah itu, pasien yang meninggal menembus 769.006 orang. Sementara jumlah pasien yang sembuh mencapai 14.334.222 orang.

Amerika Serikat (AS) masih memuncaki daftar klasemen kasus konfirmasi positif Covid-19 dengan laporan 5.529.789 kasus. Disusul kemudian Brasil dengan 3.317.832 dan India 2.590.501. Rusia, Afrika Selatan, Peru, Meksiko, Kolombia, Chile, dan Spanyol, melengkapi daftar 10 besar klasemen kasus konfirmasi positif Covid-19.

Khusus untuk Indonesia, kasus konfirmasi positif Covid-19 per Sabtu (15/8/2020) pukul 16.00 WIB mencapai 137.468 atau bertambah 2.345 dibandingkan sehari sebelumnya. Sementara itu pasien yang sembuh 91.321 (naik 1.703 dibandingkan kemarin) dan pasien yang meninggal 6.071 (bertambah 50 dibandingkan sehari sebelumnya).

Saat memberikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR RI di ruang sidang MPR RI, Jakarta, Jumat (14/8/2020), Presiden Jokowi mengungkapkan 215 negara di dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi masa sulit di tengah pandemi Covid-19.

“Semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara-negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19,” ujarnya.

Menurut kepala negara, krisis ekonomi yang terjadi saat ini juga menjadi yang terparah sepanjang sejarah. Di kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif, yaitu 2,97%. Namun, pada kuartal II-2020, perekonomian dalam negeri minus 5,32%. Ekonomi negara-negara maju, kata Jokowi, bahkan minus belasan persen.

“Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan,” ujarnya.

“Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus melakukan re-booting. Dan semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya,” lanjut Jokowi.

[cnbc]