JurnalPatroliNews – Jakarta – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menyetor dividen sebesar Rp82,1 triliun ke kas negara sepanjang tahun 2023. Angka tersebut mencatatkan pertumbuhan mencolok sebesar 102,1 persen jika dibandingkan dengan setoran dividen tahun 2022.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan kegembiraannya karena pencapaian ini jauh melampaui target yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp35,3 triliun. Dengan optimisme tinggi, Erick berharap bahwa pada tahun 2024 nanti, setoran dividen BUMN dapat mencapai angka fantastis sebesar Rp85 triliun.
“Insyaallah tahun depan bisa tembus Rp85 triliun. Jadi kita pecahkan rekor lagi dengan dividen terbesar sepanjang sejarah,” ujar Erick pada konferensi pers pada Rabu (14/12).
Meskipun Indonesia tengah menghadapi tahun politik, Menteri BUMN menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menjadi hambatan bagi kinerja BUMN. Menurutnya, perusahaan pelat merah terus menerapkan tata kelola good corporate governance yang baik, dengan kinerja yang terukur.
“Pemilu setiap lima tahun bukan akhir dari segalanya. Saya rasa, Indonesia telah ada selama puluhan tahun, dan saya melihat bahwa BUMN tetap fokus dalam menjaga good corporate governance dan mencapai KPI yang ditargetkan. Insyaallah, akan terjadi perbaikan,” jelasnya.
Erick Thohir menyampaikan keyakinannya bahwa kinerja positif BUMN akan terus berlanjut hingga tahun 2024, karena laba BUMN terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Dalam laporan terperinci, Erick mengungkapkan bahwa setoran dividen tahun 2019 mencapai Rp80,7 triliun, kemudian mengalami penurunan menjadi Rp66,1 triliun pada 2020, dan melemah lagi menjadi Rp30,5 triliun pada 2021. Namun, setoran dividen BUMN berhasil pulih dengan meningkat menjadi Rp40,6 triliun pada tahun 2022.
Komentar